Korban Kabel Sebulan Lebih Dirawat di RS Polri, Bagaimana Kondisinya Kini?

Sejak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan atensi dengan mengutus tim medis RS Polri untuk melakukan bantuan penyembuhan, observasi hingga membawa ke RS Polri untuk ditangani lebih serius, kondisi Sultan Rif'at berlangsung mulai membaik.

Sultan Rifat Alfatih Korban Jeratan Kabel PT Bali Towerindo Dirawat di RS Polri

Jakarta, EDITOR.ID,- Hingga hari ini Sultan Rif’at Alfatih (20) masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Raden Sukanto (RS Polri) Kramat Jati. Nyaris sudah sebulan lebih mahasiswa Universitas Brawijaya (Unibraw) itu harus menjalani penyembuhan.

Karena terjerat kabel menjuntai milik PT Bali Towerindo Sentra Tbk, Sultan Rif’at harus berjibaku dengan operasi untuk ‘menyambung’ leher tenggorokannya. Ia tak lagi bisa mengikuti kegiatan kuliah bersama rekannya sesama mahasiswa. Ia hanya bisa menulis pesan demi pesan melalui media sosialnya.

Sejak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan atensi dengan mengutus tim medis RS Polri untuk melakukan bantuan penyembuhan, observasi hingga membawa ke RS Polri untuk ditangani lebih serius, kondisi Sultan Rif’at berlangsung mulai membaik.

Berat badan korban terjerat kabel optik di Jalan Pangeran Antasari, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu terus bertambah hingga mencapai sembilan kilogram (kg) selama menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Raden Sukanto (RS Polri) Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto di Jakarta, Sabtu (16/9/2023), menjelaskan, kenaikan berat badan itu seiring perawatan intensif yang diterima Sultan selama di RS tersebut sejak Selasa (1/8/2023).

“Sejak dirawat di sini, Alhamdulillah sudah banyak kemajuan, yang awalnya berat badannya saat masuk RS itu 44 kilogram, saat ini sudah 54 kilogram,” kata Hariyanto di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur sebagaimana dilansir dari Antara.

Menurut dia, sejak pertama kali Sultan dirawat, RS Polri memang memfokuskan terhadap pengaturan gizi Sultan. “Sehingga Sultan mendapatkan pendampingan khusus dari para medis guna kelangsungan penyembuhannya,” katanya.

Penurunan berat badan Sultan dikarenakan imbas dari kejadian kecelakaan (laka) tersebut yang melukai bagian organ tubuh dan membuat proses makan serta minumnya terganggu.

“Jadi ini sekunder dari gangguan yang terjadi langsung, yaitu kabel itu kena laring atau jalur nafas dan kerongkongan,” katanya.

Akibat terjadi gangguan itu, asupan makan Sultan pun terganggu. “Beratnya menurun sejak Januari 2023, sudah banyak,” kata Hariyanto.

Jenderal polisi bintang satu itu mengaku pihaknya akan melakukan tindakan penyembuhan terhadap saraf pita suara Sultan. Kondisi pita suaranya saat ini tidak dapat menutup secara normal sehingga kerap mengakibatkan infeksi pada organ paru.

“Ludah yang diproduksi itu harus dibiarkan mengalir ketika ditelan, masuknya bukan di kerongkongan, tetapi di tenggorokan,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: