Ketum PDIP Bakal Bertemu Prabowo, Sinyal Mega Cenderung ke Koalisi Gerindra

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) didampingi Puan Maharani (kiri) dan Prananda Prabowo (kanan) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri) di kediaman Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.(ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI

Jakarta, EDITOR.ID,- Rencana pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan calon presiden (capres) pemenang Pemilu 2024 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membuka sinyal potensi penambahan kekuatan di kubu koalisi Indonesia Maju (KIM).

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, bukan tidak mungkin partai berlambang banteng moncong putih merapat ke koalisi Prabowo Subianto.

Sinyalemen ini tampak dari chemistry Mega dengan Prabowo sesama kaum nasionalis.

“Bukan tidak mungkin PDI-P potensial jadi bagian koalisi Prabowo di masa mendatang,” kata Adi sebagaimana dilansir Kompas.com, Senin (8/4/2024).

Menurut Adi, rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo menjadi penanda bahwa kedua elite politik memelihara hubungan yang baik.

Kendati PDI-P dan Gerindra kerap bersaing di pemilu presiden (pilpres) maupun pemilu legislatif (pileg).

Namun, hal itu ternyata tak menghalangi kedua partai untuk berkongsi.

“Pada saat bersamaan, elite-elite Gerindra dan PDI-P sama-sama megeklaim tak ada persoalan apa pun di antara mereka,” ujar Adi di Jakarta.

“Bahwa sempat ada persaingan antar kedua partai di pilpres itu perkara biasa, lumrah dalam politik,” lanjut Adi.

Adi pun menduga, rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo tak melibatkan campur tangan Presiden Joko Widodo.

Apalagi, Mega telah menugaskan putrinya yang juga Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani, untuk berkomunikasi dengan Prabowo.

Diyakini, hubungan Megawati dengan Jokowi masih belum membaik pasca pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo.

“Bagi PDI-P, rasa-rasanya Jokowi sudah wassalam, tak ada lagi ruang berkomunikasi. Apalagi setelah pemilu usai, PDI-P babak belur efek Jokowi keluar barisan PDI-P, pilpres kalah telak, pileg hilang 3 persen,” katanya.

Lebih lanjut, Adi memprediksi, koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran akan diisi oleh Partai Gerindra, PDI-P, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Sementara, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diduga bakal mengambil posisi di luar pemerintahan sebagai oposisi.

Jika peta politiknya demikian, koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran diyakini akan kokoh lantaran kekuatannya lebih besar ketimbang partai oposisi.

“Resistensi ketiga partai ini (PKB, Nasdem, dan PKS) tak akan terlalu signifikan. Baik dari jumlah kekuatan politik atau pengalaman sebagai oposisi,” tutur Adi.

Diketahui, kabar rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo kian menguat belakangan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: