Jokowi dan Prabowo Diundang Surya Paloh Buka Kongres III Partai Nasdem, Sinyal Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran?

Sikap Partai NasDem ini cukup mengejutkan sejumlah kalangan politisi. Pasalnya, selama ini Partai NasDem dikenal sebagai parpol pengusung Anies Baswedan yang merupakan lawan Prabowo dan kalah di Pilpres 2024 kemarin. Selain itu Partai NasDem juga mendukung Anies yang selama ini "berseberangan" dengan kebijakan pemerintahan Jokowi.

Presiden Joko Widodo dan Surya Paloh

Jakarta, EDITOR.ID,- Kejutan politik terjadi. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menghadiri Konggres Partai Nasdem III di Jakarta. Tak hanya diundang saja, Jokowi bahkan diminta untuk membuka Kongres dan Prabowo diminta menutup acara.

Sikap Partai NasDem ini cukup mengejutkan sejumlah kalangan politisi. Pasalnya, selama ini Partai NasDem dikenal sebagai parpol pengusung Anies Baswedan yang merupakan lawan Prabowo dan kalah di Pilpres 2024 kemarin. Selain itu Partai NasDem juga mendukung Anies yang selama ini “berseberangan” dengan kebijakan pemerintahan Jokowi.

Mengapa Nasdem mengundang Jokowi dan Prabowo?

Apakah undangan Partai NasDem kepada Jokowi dan Prabowo ke acara kongres partai merupakan bagian dari rekonsiliasi dan sinyal bahwa partai besutan Surya Paloh ini akan berada di barisan pemerintahan Prabowo-Gibran pada 2024-2029 mendatang. Dan sinyal Partai Nasdem akan mendapat jatah kursi di kabinet Prabowo-Gibran?

Kongres III Nasdem akan digelar Agustus 2024. Kongres ini menjadi manuver partai Surya Paloh untuk “mendekat” ke pemenang Pilpres. Rencananya, Kongres III Nasdem ini akan dibuka oleh Presiden Jokowi dan ditutup oleh Presiden terpilih Prabowo-Gibran.

Dan apakah dengan mengundang Prabowo-Gibran, Nasdem dipastikan mendapatkan kursi menteri di kabinet? Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti di Kompas TV mengatakan, “Kalau sekadar tanda yang mungkin ya. Tetapi, kalau kepastiannya nanti, kalau anggota kabinetnya sudah dibentuk ya.” ujarnya

“Namun apakah ini kedekatan istimewa antara Nasdem dan pak Jokowi atau antara Nasdem dengan pak Prabowo. Di satu sisi iya, tetapi kepastiannya akan kita lihat di bulan Oktober.” tambahnya.

Karena menurut Ray Rangkuti baik dari pihak Prabowo maupun Nasdem belum menyatakan secara eksplisit bergabung di dalam satu kabinet.

Lebih lanjut Ray Rangkuti juga menyoroti masuk di dalam kabinet Prabowo-Gibran juga terkait dengan peran apa yang akan didapat. “Kalau cuman sekadar masuk, bagiannya cuma sekadar komisaris, bagiannya cuman wamen gitu, ya tentu ada pertimbangan-pertimbangan lain.”

Ray Rangkuti kemudian menyebut upaya Nasdem ini lebih tepat disebut sebagai upaya negosiasi. “Saya kira lebih tepat ini disebut upaya negosiasi, bagian dari penjajakan di antara kedua belah pihak, di antara Nasdem maupun pak Prabowo,” katanya.

Menurut Ray Rangkuti, semua hanyalah kemesraan jangka pendek. “Ini soal dapat menteri atau enggak. Kalau enggak dapat menteri mungkin Nasdem enggak mau gabung dengan kekuasaan. Adapun kalau nggak dapat menteri, setidaknya wamen tiga atau empat gitu. Intinya balance lah. Nggak hanya sekadar masuk tapi nggak dapat apa-apa,” katanya.

Kongres III Nasdem Dibuka Jokowi dan Ditutup Prabowo

Sekjen Partai Nasdem, Hermawi Taslim mengatakan Presiden Jokowi akan diundang dalam Kongres Ketiga Partai NasDem.
Hermawi bilang undangan itu bentuk kesetiaan NasDem di pemerintahan Jokowi selama 10 tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: