EDITOR.ID ? Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) menunjukkan keseriusannya untuk terus menciptakan inovasi dan memberikan solusi dalam menangani permasalahan yang terjadi karena adanya pandemi COVID-19. Sejak Maret 2020, tim inovasi ITS terus bergelut dalam pengembangan prototype emergency ventilator atau yang dikenal dengan nama E-VITS, hingga berhasil dalam tahap uji klinis BPFK.
Hasil uji BPFK menunjukkan bahwa ventilator E-VITS memiliki kinerja yang memuaskan dengan terpenuhinya semua aspek kinerja dan keselamatan. Pihak BPFK hanya memberikan catatan perbaikan minor guna mempersiapkan E-VITS dalam tahapan pengujian klinis terkait dengan dimensi dan perbaikan atas kualitas pelabelan untuk berbagai indikator pada casing E-VITS.
Melalui virtual meeting bersama dengan ITS dan beberapa elemen terkait pada Kamis (7/1/2021), Emil Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur turut hadir untuk memberikan arahan lanjutan terkait inovasi emergency ventilator buatan ITS tersebut.
Meskipun inovasi pengembangan ventilator ini bukan yang pertama kalinya di Indonesia, Emil menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap Jatim memiliki inovasi dan kontribusi nyata dalam penanganan COVID-19.
“Inovasi yang dikembangkan ITS merupakan harapan besar kami (Pemprov Jatim) dan kami sangat ingin kita dapat menghasilkan ventilator,” tutur Emil.
Lulusan Doktor Ekonomi Pembangunan Termuda di Jepang ini, turut memberikan apresiasi atas bimbingan dari BPFK Surabaya kepada tim inovasi ITS sehingga banyak masukan dan pembenahan fundamental yang penting sehingga pengembangan E-VITS menjadi lebih baik.
“Perjuangan dari ITS dan support dari Pemprov Jatim terus berjalan, meskipun meleset dari jadwal yang ditentukan, banyak sekali pembenahan dan bimbingan fundamental dari BPFK Surabaya yang semakin membuat optimis terciptanya ventilator ini,” terang Mantan Wakil Presiden UCLG Aspac tersebut.
Saat ini, E-VITS telah lolos uji klinis dan hampir siap. Ditambah lagi sudah ada perusahaan yang siap untuk membantu replikasi inovasi produk tersebut.
“Ini merupakan joint collaboration antara Kemenkes, Pemprov, Tim ITS dan Unair, BPFK Surabaya, rumah sakit di Jatim utamanya RS dr. Soetomo, perusahaan dan banyak lagi. Semoga ikhtiar kita semua dalam memiliki inovasi ini mampu mencapai titik finish,” tutup Emil.