Lembang, Bandung, EDITOR.ID,- Hari Kamis 28 September 2023 wartawan EDITOR.ID mendampingi Ketua ILUNI Sekolah Pascasarjana UI Dr. Audrey G. Tangkudung dan rombongan Iluni UI berkesempatan memenuhi undangan Irjen Pol Prof Dr Chrysnanda Dwilaksana, MSi, Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi Republik Indonesia atau Sespim Lemdiklat Polri ke “padepokannya” di kawasan sejuk Lembang, Bandung, Jawa Barat. Sespim Polri adalah sekolah pencetak calon jenderal dan pimpinan Polri masa depan.
Mengenal sosok jenderal bintang dua Polri ini serasa menemukan atmosfer berbeda. Stigma selama ini bahwa polisi tugasnya sebagai pemburu penjahat dan penjaga keamanan, langsung pupus.
Pertama bertemu beliau, penulis memiliki kesan Profesor Chrysnanda sosok humbel, rendah hati, santun, sederhana, guru yang bijak dan banyak memberikan wejangan tentang kehidupan manusia yang hakiki.
Dalam diri sosok Profesor Jenderal Chrysnanda terpancar aura bahwa polisi itu bisa jadi guru yang membangun peradaban bangsa.
Chryhsnanda adalah sosok lengkap potret polisi di Indonesia. Beliau profesional di bidang kepolisian hingga meraih pangkat jenderal. Namun memiliki sisi humanis. Beliau sosok budayawan yang mencintai seni dan budaya.
Ditengah kesibukan pengabdiannya sebagai salah satu pimpinan Polri, jenderal Chrysnanda ternyata memiliki bakat besar sebagai seniman yang piawai melukis dan mencintai seni budaya Indonesia. Chryshnanda melukis sejak 1981 dan telah 12 kali menggelar pameran.
Hobi melukis Chryshnanda mengingatkan pada sosok Polisi legendaris Kapolri ke-5 RI Jenderal (purn) Hoegeng Iman Santoso yang juga mencintai seni budaya dan hobi melukis.
Lukisan Chrysnanda Pesan “Sura Dira Jaya Jayaningrat, Leburing Dening Pangastuti”
Lukisan diatas kanvas Jenderal Chrysnanda mengandung banyak makna dan simbol yang memang harus menggunakan batin untuk memahami arti visualnya. Sapuan warna cat yang dominan merah dan hitam Jenderal Chrysnanda mengandung simbol-simbol, metafora, sehingga untuk melihat, meresapi karyanya menggunakan perenungan, ‘ini maksudnya apa, ini maksudnya apa.
Ditengah sapuan kuasnya dalam lukisan, Chrysnanda sering menyisipkan pesan dari maha guru Jawa tokoh pewayangan Semar atau Ki Lurah Bodronoyo. Salah satu filosofi yang fenonemal adalah kata-kata bijak tokoh pewayangan yang digambarkan sebagai gurunya Dewo itu: “Sura Dira Jaya Jayaningrat, Leburing Dening Pangastuti”.
iya benar sosok Profesor Chrysnanda memang humble, baik hati dan rendah hati, beberpa kali bertemu beliau saat di bali. sehat selalu prof…