EDITOR.ID, Jember, Semakin banyaknya ketidakharmonisan diantara para pejabat di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Jember, menyebabkan hubungan komunikasi diantara pejabat dan ASN dibawahnya tidak kondusif.
Pasca PLT Bupati Jember melaksanakan rekomendasi Kemendagri dan Pemprov Jawa Timur pada waktu cuti Bupati Faida tentang pengembalian jabatan ASN dilingkungan Pemkab Jember yang dilakukan Bupati Faida, banyak elemen masyarakat yang mendukung langkah Kyai Muqiet.
Adanya polemik yang terjadi di pemerintahan kabupaten Jember terkait ancaman pidana kepada Wakil Bupati Jember ini menuai banyak keprihatinan dari berbagai elemen masyarakat Jember.
Salah satunya datang dari fungsionaris Partai Berkarya Tommy Soeharto, Ahmad Muhid Nurhasan.
Ahmad Muhid Nurhasan menyampaikan bahwa polemik yang terjadi di internal Pemkab Jember saat ini semakin memperburuk citra kepemimpinan Bupati jelang berakhirnya masa jabatan.
“Semestinya di akhir masa jabatan ini bupati berkonsentrasi untuk menuntaskan beberapa agenda pemerintahan seperti Pembahasan APBD 2021, sehingga masa baktinya kepada Masyarakat Jember bisa Husnul Khotimah bukan malah berpolemik yang Nggak Penting dan malah mengancam pasangannya dengan proses pidana
Ini kan sudah hampir tutup tahun 2020,” ujar Muhid tokoh muda ini.
Kalau pembahasan APBD 2021 gagal seperti tahun 2020 maka bisa dipastikan kepemimpinan Bupati Faida dikatakan Su’ul Khotimah karena dia telah mewariskan kegagalan dalam mengelola pemerintahan yang baik tambah Muhid Nurhasan.
Begitu juga kepada Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk merangkul semua elemen masyarakat karena ini kemenangan bersama rakyat Jember.
“Pak Hendy dan Gus Firjaun segera bertemu Bupati Faida untuk membahas APBD tahun 2021 serta menemui kompetitor kemarin seperti Cak Salam, Mas Ifan dan Mas Vian,” pungkas Muhid yang juga warga Bangsalsari (AH).