EDITOR.ID, Jakarta,- Caci maki dan penghinaan yang keluar dari mulut mantan Sekjen Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Edy Mulyadi di media sosial Youtube kepada Ketua Umum DPP Partai Gerindra, yang juga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto Menteri Pertahanan (Menhan) memicu kemarahan besar pengurus DPD dan kader Partai Gerindra.
Edy Mulyadi menyebut Prabowo “seperti macam yang menjadi meong”. Ujaran kebencian ini disikapi serius partai dan kader Gerindra se-Indonesia terlebih para ketua DPD partai Gerindra. Terbukti akibat mulut Edi Mulyadi yang ember, membuat DPD Partai Gerindra se Indonesia melaporkannya ke Polda di wilayah masing-masing.
Salah satu yang membuat laporan ke polisi adalah DPD Gerindra Sulut. Aktivisi Persaudaraan 212 ini dilaporkan oleh pengurus DPD Gerindra ke Polda Sulawesi Utara (Sulut) atas tuduhan dugaan penghinaan terhadap Menhan, yang juga Ketum Gerindra, Prabowo Subianto. Pimpinan dan kader Partai Gerindra Sulut tidak terima ketum mereka dihina seperti itu.
?Iya, Pak Prabowo Subianto ketua umum kita, ikonnya Partai Gerindra, kebanggaan kader Partai Gerindra. Jadi kita tidak terima kalau Pak Prabowo Subianto dihina dan difitnah orang,? ujar Ketua DPD Gerindra Sulut Conny Lolyta Rumondor saat dimintai konfirmasi, Sabtu (22/1/2022).
Conny Rumondor bersama pengurus DPD Partai Gerindra Sulut, yakni Sekretaris Partai Isran Rahmat Febriansyah,SH, legislator Kota dari Partai Gerindra DR Gerindra Benny Parasan SH MA, dan ketua Tim Advokasi Partai Gerindra Stevie Da Costa SH MH melaporkan Edy Mulyadi ke Mapolda Sulut.
Laporan itu teregister dalam laporan polisi (LP) bernomor LP/B/29/I/2022/SPKT/POLDA SULUT. Edy Mulyadi dilaporkan atas dugaan melakukan ujaran kebencian melalui media sosial pada 21 Januari 2022.
Menurut Rumondor, laporan tersebut adalah inisiatif dari DPD Partai Gerindra Sulut.
?Laporan ini atas inisiatif dari pengurus DPD Partai Gerindra Sulut, untuk melaporkan Edy Mulyadi karena telah lancang mengatakan ketua umum Partai kami Bapak Prabowo Subianto seperti macan yang yang menjadi Meong di media sosial. Dan ini sangat dikecam oleh seluruh pengurus DPP di Daerah,? tutur Conny.
Lebih jauh Conny mengatakan bahwa pelaporan ini adalah salah satu bentuk ketegasan Partai Gerindra di bawah kepemimpinan Conny Rumondor, agar siapa saja tidak boleh bicara seenaknya apalagi mengucapkan ujaran kebencian kepada Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo yang saat ini sedang mengemban tugas Negara sebagai Menhan RI, yang merupakan Icon Partai Gerindra, serta kebanggaan seluruh kader Partai Gerindra saat ini.
?Edy Mulyadi sangat tidak menghargai kalau Pak Prabowo adalah seorang menteri yang saat ini sedang mengemban tugas negara sebagai Menhan untuk mengamankan NKRI, dan menjaga stabilitas keamanan dan kedamaian bangsa Indonesia dan tentunya tugas ini sangat berat,? katanya.
?Harusnya dia menghargai itu, dan berterima kasih kepada Bapak Prabowo Subianto. Dan Bapak Prabowo Subianto adalah Icon partai Gerindra. Dan saya meminta melalui Polda Sulut, untuk mengusut tuntas kasus ini, dan tangkap serta penjarakan Edy Mulyadi, ? tegas Rumondor.
Diketahui tak hanya mengucapkan ujaran kebencian kepada Prabowo Subianto, Edy Mulyadi juga lewat salah satu forum, dan saat ini telah viral di Medsos serta tik-tok berdurasi 20 detik.
Dimana disebutkan bahwa kalau daerah Kalimantan yang nantinya akan menjadi Ibu Kota Baru, adalah tempat kuntilanak, Gonderuwo dan tempat pembuangan anak Jin.
Conny mengaku memiliki alat bukti berupa tangkapan video di youtube dimana dalam cuplikan video tersebut, Edy Mulyadi diduga menghina Prabowo Subianto.
Dia menyebut Prabowo seperti ?macan yang jadi mengeong?.
?Masa Menteri Pertahanan gini saja nggak ngerti sih? Jenderal bintang 3. Macan yang jadi kayak mengeong. Nggak ngerti begini aja. Halo, Prabowo? Prabowo Subianto, kamu dengar suara saya? Masa itu nggak masuk dalam perhitungan, kamu Menteri Pertahanan?? teriaknya dalam video. (tim)