Diduga Pelecehan Seks Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan, Mahasiswa Bakar Ban Tuntut Dicopot

Yayasan meminta kepada ETH yang sudah dinonaktifkan dari jabatan rektor agar kooperatif menjalani proses hukum di kepolisian terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukannya.

Mahasiswa UP Gelar Aksi Demo Foto : Warta Kota

Jakarta, EDITOR.ID,- Ratusan mahasiswa Universitas Pancasila (UP) melakukan aksi unjuk rasa menuntut Rektor nonaktif, Prof Dr Edie Toet Hedratno alias ETH dicopot dari jabatannya. Tuntutan ini disampaikan mahasiswa imbas dari kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan ETH terhadap dua pegawai wanita.

Sementara itu akibat kejadian memalukan ini Prof Dr Edie Toet Hedratno alias ETH sendiri telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai rektor Universitas Pancasila oleh pihak Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP). Hal itu terjadi setelah ETH dilaporkan ke Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri terkait kasus dugaan pelecehan seksual terhadap dua orang bawahannya.

Ratusan mahasiswa Universitas Pancasila, menggelar aksi demonstrasi, terkait kasus dugaan pelecehan Rektor Edie Toet Hendratno terhadap dua pegawainya, yakni RZ dan DF, di depan Gedung Rektorat, Selasa (27/2/2024).

Ratusan mahasiswa, baik laki-laki maupun perempuan, mengepung Gedung Rektorat Universitas Pancasila dan memaksa untuk masuk ke dalam. Mereka ingin menemui rektor yang saat ini tersandung kasus dugaan pelecehan seksual.

Dalam aksinya, mahasiwa membakar sejumlah ban sepeda motor di tengah jalan dan memblokir Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Awalnya para demonstran melakukan orasi di halaman rektor kemudian membakar ban di halaman. Karena tak kunjung mendapat tanggapan dari pihak kampus mereka berpindah ke jalanan.

Akibat pemblokiran jalan, arus lalu lintas dari arah Depok menuju Pasar Minggu ditutup. Sejumlah kendaraan sempat dialihkan dengan melewati halaman Universitas Pancasila, tapi mahasiswa memblokir pintu masuk. Hanya selang beberapa menit pintu masuk kampus dibuka dan pengendara kembali diarahkan ke melalui halaman kampus.

Dicopot Sementara dari Jabatan Rektor

Sekretaris Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Yoga Satrio menyampaikan bahwa pihaknya telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) untuk menonaktifkan ETH sebagai rektor. Sehingga, ETH bukan dicopot atau dipecat sebagai rektor Universitas Pancasila tapi hanya menonaktifkan hingga masa jabatannya berakhir.

“Tidak mencopot tapi menonaktifkan sampai berakhirnya masa bakti Rektor tanggal 14 Maret 2024,” tegas Sekretaris YPPUP Yoga Satrio saat konferensi pers di Universitas Pancasila, Jakarta Selatan, Selasa (27/2/2024).

Selain itu Yayasan meminta kepada ETH yang sudah dinonaktifkan dari jabatan rektor agar kooperatif menjalani proses hukum di kepolisian terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: