Bu Mega Turun Gunung, Sapa Ribuan Massa Sambil Bawa Ini, Sangat Mengejutkan!

Momen Menarik Megawati Hadiri Kampanye Ganjar-Mahfud di Banyuwangi: Bawa Kertas Berisi UU Pemilu di Atas Panggung

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri Tampil di Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Lapangan Ruang Terbuka Hijau Maron, Banyuwangi Foto Instagram @PDIPerjuangan

Banyuwangi, Jatim, EDITOR.ID,- Jelang kampanye akbar mendekati pamungkas, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri turun gunung. Ia datang ke acara kampanye akbar bertajuk “Hajatan Rakyat” yang digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron di Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024).

Bu Mega telah ditunggu dengan antusias ribuan massa yang memadati ruang terbuka hijau tersebut. Bu Mega langsung menyapa dan memberikan motivasi dan menggelorakan semangat massa untuk memenangkan paslon Capres Cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.

Sindir Jokowi Soal Aturan Presiden Boleh Berkampanye

Ketika berpidato di hadapan ribuan massa, Megawati menyindir Presiden Joko Widodo soal ketentuan UU bahwa Presiden boleh berkampanye. Mega mengingatkan Presiden Jokowi bahwa dia salah membaca UU. Dalam UU Pemilu Presiden harus bersikap netral, adil dan demokratis. Presiden tidak boleh berkampanye untuk keluarganya.

Bahkan diatas panggung Bu Mega membawa secarik kertas. Megawati menyebut kertas itu berisi pasal-pasal dalam Undang-Undang Pemilihan Umum.

Meski demikian, Megawati tidak membacakan seluruhnya isi dalam kertas itu. “Nanti kalo saya bacakan kepanjangan. Biar nyari sendiri. Tapi yang penting yang namanya pemimpin dari presiden, menteri, dan pejabat lain tidak boleh menggunakan fasilitas negara (saat Pemilu),” kata Megawati.

Megawati mengatakan kertas berisi UU Pemilu itu dia bawa agar orang tidak menyangka dirinya berbohong. “Ini supaya ibu tidak dipikir ngapusi. Ini ada aturan, jadi saya bawa. Jadi tidak bohong,” ujarnya.

Kemudian, Megawati sempat meminta kepada mahasiswa dan mahasiswi yang hadir di sana untuk mencari dan membaca UU Pemilu. “Baca perundangan untuk disampaikan kepada mereka belum mengetahui,” kata Megawati.

Menurut Megawati, Pemilu merupakan upaya untuk mencari pemimpin yang mumpuni. Dia mengajak masyarakat memilih bukan sekadar dari rupa atau kegantengannya. “Jangan kepincut sama rupa, tetapi harus pintar, punya etika, moral, dan menyayangi seluruh rakyat Indonesia yang akan dipimpin,” ujarnya.

Ajak Masyarakat Banyuwangi Jaga Demokrasi

Kepada massa yang hadir, Megawati menyerukan untuk jangan takut menjaga iklim demokrasi. Ia meminta masyarakat Banyuwangi menjaga hak mereka untuk memilih tanpa intimidasi.

“Kalian jangan takut, kita semua berdiri di sini untuk membela rakyat yang ditindak dan diintimudasi. Kalian semualah yang memiliki hak untuk memilih,” jelasnya.

Megawati juga menyinggung amanat UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum terkait presiden dan menteri agar tidak menggunakan fasilitas negara dalam berkampanye.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: