“Saya berharap ada tindakan nyata dari Bawaslu atau KPU, untuk menunjukkan kinerja menghadapi proses awal memasuki tahun politik. Bisa diawali dari Partai Ummat dulu. Nah usut juga, pengurus masjidnya jangan sampai terulang lagi kejadian seperti ini,” pungkasnya.
Partai Ummat Klarifikasi
Mendapat kecaman dari berbagai kalangan, Ketua DPD Partai Ummat Kota Cirebon Herlina Kasdukhi langsung membuat klarifikasi.
Ia menjelaskan bendera Partai Ummat itu muncul berawal dari kader-kadernya yang saat itu menggelar sujud syukur atas lolosnya Partai Ummat sebagai peserta Pemilu 2024 di Masjid At-taqwa Cirebon pada 1 Januari 2023 lalu.
Usai prosesi sujud syukur, Herlina mengatakan kader Partai Ummat lantas berfoto bersama. Saat berfoto bersama, ada kader yang spontan membentangkan bendera Partai Ummat.
“Niat awal semuanya hanya sujud syukur ya. Terus spontanitas ada salah satu kader yang makai bendera di bajunya awalnya. Terus selesai, media bubar. Kita ada sesi foto bersama. Semuanya ngumpul. Terus benderanya dilepas terus di foto. Jadi spontanitas aja enggak ada yang lain juga. semua internal pengurus,” kata Herlina sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia.com, Kamis (5/1).
Herlina membantah pihaknya melakukan kampanye di dalam masjid. Pasalnya, tak ada ditampilkan alat peraga nomor urut atau ajakan untuk mendukung Partai Ummat pada kegiatan tersebut. Melainkan hanya kegiatan internal pengurus.
“Kan kalau kampanye ada pengenalan ke publik, menunjukkan kita siapa. Artinya siapa Partai Ummat nomor 24, nah itu kampanye. Ini tidak ada gitu,” kata Herlina.
Herlina mengaku paham bahwa masjid tak boleh menjadi tempat untuk kampanye. Ia hanya mengatakan niat awal kegiatan itu sekadar sujud syukur dan memakmurkan masjid, bukan untuk kampanye.
“Namanya untuk sujud syukur kan di masjid kan. Karena kita partai berbasis Islam wajar kita sujud syukur di masjid. Terus ya Partai Ummat ingin memakmurkan masjid. Tujuannya ke sana,” kata dia.
Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat Buni Yani mengaku belum mendapatkan laporan terkait aksi pembentangan bendera parpol dari Partai Ummat Cirebon itu.
“Kami belum mendapat laporan mengenai hal ini. Coba nanti kami cek,” kata Buni Yani. (tim)