Ditambahkan, ada perusahaan seperti PT Citra Tubindo yang berhasil menembus pasar OCTG (Oil Country Tubular Goods) di Timur Tengah. PT Teknologi Rekaya Katup sebagai pabrikan katup/valve berhasil menembus pasar Malaysia, Singapura, dan Timur Tengah. PT Luas Birus mampu menciptakan produk chemical yang mampu menggantikan produk dari perusahaan asing terkemuka, seperti BASF.
Di tingkat yang lebih luas, SKK Migas mendorong para pelaku industri hulu migas dan perusahaan-perusahaan penunjangnya untuk terlibat dalam pertemuan, negosiasi, serta kerja sama dengan pelaku industri global. Misalnya saja melalui keikutsertaan di ajang ADIPEC 2023 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko mengatakan, kehadiran Indonesian Pavilion di ADIPEC 2023 menghasilkan kesepakatan bisnis yang substansial. Pada event tersebut ada tiga penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang membuka peluang perluasan pasar tingkat global.
“Pertama, MoU antara PT Fajar Benua dengan Precision Engineering dari Arab Saudi untuk ekspor produk fabrikasi metal. Kemudian, MoU antara PT Pertamina Internasional Shipping dengan BGN International dari Uni Emirat Arab untuk pembangunan Kapal VLGC dan LPG Cargo. Terakhir, MoU antara PT Kilang Pertamina Internasional dengan National Bank of Kuwait untuk mendukung pendanaan proyek-proyek energi berkelanjutan,” urainya.
Melalui pertemuan, presentasi, dan penandatanganan MoU tersebut, para pelaku industri hulu migas dan penunjangnya yang berhimpun di Indonesia Paviliun memperkuat posisi di industri energi global.
Mengenai penyelenggaraan Forum Kapasitas Nasional III 2023 di Jakarta, SKK Migas mengusung tema ‘Pengembangan Integrasi Kapabilitas Dalam Negeri dalam rangka Peningkatan Kapasitas Nasional’.
Rencananya forum ini menghadirkan sejumlah menteri yang terkait dengan pengembangan dan pemberdayaan kapasitas nasional, antara lain Menko Maritim dan Investasi Ad Interim / Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Investasi merangkap Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim.
Acara ini juga akan diramaikan dengan keberadaan 28 booth KKKS, 30 booth UMKM, dan 100 booth perusahaan penyedia barang/jasa serta beberapa asosiasi industri dan usaha. (tim)