Beragam Pendapat Para Tokoh/Pemuka Agama Terkait Pengajian Hanan Attaki di Pamekasan Dibubarkan Banser NU dan warga Setempat

Pengajian Hanan Attaki Dibubarkan

Tegang! Pengajian Hanan Attaki di Pamekasan Dibubarkan Banser NU dan warga Setempat
Tegang! Pengajian Hanan Attaki di Pamekasan Dibubarkan Banser NU dan warga Setempat

Pamekasan, EDITOR.ID – Sabtu, 18 Februari 2023. Meskipun ditolak kedatangannya berceramah di Pamekasan,  penceramah asal Aceh, ustadz Hanan Attaki tetap datang dalam acara Sharing Session di Masjid Muttaqin, Jalan Bhayangkara, Desa Laden, Kabupaten Pamekasan, Madura, Minggu (12/2/2023) malam.

Meski Ditolak Tokoh Agama dan Warga Masyarakat Tetap Datang

Penceramah asal Aceh itu sebenarnya sudah ditolak kedatangannya di sana.

Penolakan  terhadap ustaz Hanan Attaki itu karena Sharing Session yang digelar Majelis Millenial Kawan Surga Pamekasan bakal  membuat masyarakat setempat tidak nyaman, lantaran sudah mendapat penolakan dari berbagai tokoh agama maupun dari warga masyarakat setempat.

Warga Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Pamekasan, Madura yang tergabung dalam GP Ansor, Aswaja dan Banser NU melakukan demonstrasi di area Masjid Muttaqin, Jalan Bhayangkara, Desa Laden, kabupaten setempat, Minggu (12/2/2023) malam.

Panitia Konser Langit Tablig Akbar Hanan Attaki  Ciut Ditegur Banser NU dan Warga Pamekasan

Sedari awal Banser NU dan warga Pamekasan menolak kedatangan dai HTI itu. Warga Desa Laden, Kades Laden, Pemuda Laden, dan Nahdliyin se-Pamekasan sudah terang-terangan  menolak kedatangan Hanan Attaki sejak awal.

Tapi, panitia dan takmir masjid Muttaqin tetap memaksakan kehendaknya mendatangkan penceramah HTI tersebut.

Hanan Attaki ditolak karena mengusung dakwah penegakan Khilafah Islamiyah, sistem pemerintahan versi mereka yang dalam sejarahnya telah menorehkan perpecahan di mana-mana.

Sebab, dalam Islam memang tidak ada sistem pemerintahan ala khilafah.

Banser NU “Ngamuk”

Banser NU Pamekasan itu mengamuk efek menolak kedatangan ustad penghina nabi Musa yaitu ustadz Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Hanan Attaki.

Teriakan yel-yel dari masyarakat NU Pamekasan menolak ceramah ustadz HTI Hanan Attaki menggema.

Tujuan dari kedatangan ratusan warga Banser NU ini adalah untuk menolak kedatangan dai HTI dan menghentikan acara Sharing Sessions dalam Konser Langit Tablig Akbar Hanan Attaki
yang rencana akan digelar oleh Majelis Millenial Kawan Surga Pamekasan di Masjid Muttaqin Jl. Bhayangkara, Desa Laden, Kabupaten Pamekasan  banyaknya penolakan.

Ditolak PC GP Ansor Pamekasan

Banser NU menyoroti rencana ceramah tersebut,  bersama warga dan sejumlah pihak  salah satu diantaranya adalah PC GP Ansor Pamekasan.

Harapan Banser NU agar seorang dai yang diketahui isi ceramahnya yang selalu kontroversial dalam pernyataan-pernyataannya itu.

Ketua PC GP Ansor Pamekasan menginginkan agar, “Lebih baik dai dari HTI yang kontroversial itu tidak diundang datang ke Pamekasan agar Kabupaten sini tenang dan damai,” kata Ketua PC GP Ansor Pamekasan Maltuful Anam, Jumat (10/2/2023).

“Kita selalu berada di pihak yang selalu menjaga kesatuan dan menjaga kerukunan, menjaga persatuan, terutama antar umat Islam, karena sesama umat Islam kita bersaudara,” beber Maltuful Anam.

“Tidak Bakal Diam Kalau ustadz,  sesat terus bikin ulah dan terus menyebarkan ajaran sesatnya,”  sambung Maltuful Anam.

Abdul Halim dari FPI

Dengan beredarnya  Sharing Session di Masjid Al-Mutaqien, berarti ada pihak-pihak yang mendukung kedatangan dai dari kelompok HTI tersebut, bahkan mengaku menjadi penanggung jawab.

Dari sumber GP Ansor mengatakan ada sepuluh pihak yang telah  mengaku bertanggung jawab atas Sharing Session Hannan Attaki, salah satu diantaranya adalah kelompok Front Persaudaraan Islam (FPI).

Melihat undangan dari Sharing Session,  nampak Pihak dari  FPI yang membubuhkan paraf adalah Abdul Halim.

“Saya yang menandatangani, dari segi keamanannya juga, karena sesuai tujuan ormas kita, kalau ada kebaikan kita dukung,” katanya Jumat (10/1/2023).

Sementara jika ada fitnah bahwa Hanan adalah wahabi, salafi, HTI, terang Abdul Halim, dan menurutnya itu tidak benar.

“Kemarin ada dua teman ustaz Hanan memberikan keterangan bahwa beliau tidak masuk ormas, dan pihak takmir masjid juga tegas bahwa tidak akan ada pembahasan tentang khilafah,” jelas Sekretaris Mahkamah Dewan Pimpinan Daerah FPI Madura itu.

Ditolak Kepala Desa Laden Pamekasan

Sementara itu, Kepala Desa Laden, Alimuddin,  kemarin meneruskan, meluruskan dan telah diadakan  rapat di Balai Desa, mengundang takmir masjid Laden, takmir masjid Muttaqin.

Alhamdulillah yang diundang datang dua orang takmir masjid Laden, Pengurus dan anggotanya.

Yang datang ternyata banyak orang-orang luar, organisasi-organisasi luar Muttaqin, dari luar Desa Laden.

“Saya menyampaikan aspirasi dari warga Desa Laden, Pengurus NU Desa Laden, anggota NU juga. Saya sampaikan aspirasinya, bahwa NU desa Laden berserta masyarakat Desa Laden tidak setuju atau menolak kehadiran Hanan Attaki”! tegas Alimuddin.

PCNU Pamekasan Menolak Ceramah dai HTI Hanan Attaki

Mengingat di banyak daerah Ust. Hanan Attaki ini di tolak, termasuk di Gresik, di Jember, di Sumenep dan di beberapa daerah lain.

“Kami harap panitia bisa tahu diri dan tidak memaksakan kehadiran ustaz ini. Melihat perkembangan di masyarakat, khususnya masyarakat Desa Laden, setelah saya menerima laporan dari tokoh di sana”, tegas Ketua PCNU Kabupaten Pamekasan, KH. Taufik Hasyim.

“Ini kan mau berdakwah, sedangkan dakwah itu menentramkan, menyejukkan dan membuat kenyamanan bagi umat, namun jika berdakwah justru membuat warga sekitar tidak nyaman, kan malah kurang baik”,  sambungnya   .

“Aparat tegaslah. Batalkan kedatangan ustaz (Hanan Attaki) itu. Yang kasus Ust. Yazir Hasan di Desa Nyalabu Laok belum selesai, masa mau ditambah lagi di Desa Laden?” terangnya.

Hanan Attaki Mengklarifikasi
Menanggapi informasi yang beredar tentang Ustadz Hanan Attaki yang disinyalir sebagai eks-anggota HTI, dalam klarifikasinya, Hanan Attaki sempat menyikapi penolakan yang sempat terjadi di Gresik dan menyatakan bahwa dirinya bukanlah eks-HTI dan itu hanya sebuah fitnah.

Sementara Ustaz Hanan Attaki telah memberikan klarifikasi bahwa dia bukan eks anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan tuduhan tersebut fitnah semata.

Hanan Attaki menyatakan diri sebagai alumnus Ponpes Ruhul Islam Banda Aceh dan lulusan Jurusan Tafsir Alquran Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

Dia juga menyatakan diri berakidah Asy’ariah dan bermazhab Imam Syafi’i (Ahlussunnah wal Jama’ah).

Sehingga tidak ada kaitan sama sekali dengan organisasi terlarang HTI, baik sebagai struktural maupun simpatisan.

Banser kembali menjadi perbincangan warganet setelah aksinya membubarkan pengajian ustaz Hanan  Attaki viral di media sosial

Menurut Rektor Institut Agama Islam (IAI) Miftahul Ulum

Rektor dari Institut Agama Islam (IAI) Miftahul Ulum mengemukakan kejadian yang dialami oleh Hanan Attaki, “Dalam beberapa ceramah yang disampaikan Hanan Attaki kerap menimbulkan rasa tidak nyaman bagi warga. Namun menurut saya alasan-alasan tersebut masih belum jelas, ceramah yang mana?  Dan warga yang mana, yang menganggap seperti itu? Padahal setau saya latar belakang ustadz Hannan Attaki, beliau pernah kuliah di Mesir juga menjadi Direktur di Rumah Quran Salman ITB, dan setau saya beliau tidak pernah terkena kasus paham radikalisme. Saya tidak paham betul atas dasar PCNU Pamekasan menolak kedatangan beliau. Apa mungkin yang menghadiri acara tersebut bukan dari kalangan FPI, makanya ada penolakan,” ujarnya.***

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: