Belajar Melestarikan Kehidupan di Pesantren Rumah Bambu Abah Jatnika

Menanam bambu untuk satu rumpun akan menghasilkan tiga ratus batang bambu. Jika ditanam di lahan satu hektar dengan seribu rumpun maka akan muncul dua ratus ribu batang bambu yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dan bisa mengatasi kemiskinan.

Abah Jatnika Bapaknya Bambu Indonesia

Agar bambu tidak punah segala upaya dilakukan Abah Jatnika bersama Yayasan Bambu. “Untuk membangun kecintaan bambu supaya tidak punah, saya dengan rumah bambu memiliki pengrajin di mana mereka ada yang belajar dari awal sekali untuk menganyam bambu, menanam bibit dan akhirnya menjadi sumber penghasilan untuk mereka,” ujar Abah.

Sejak tahun 1995, Abah aktif melakukan penanaman bambu di sejumlah kawasan yang tersebar di Jabodetabek, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, NTB, Jatim, Jateng, dan Jabar.

Tahun 1997, Yayasan bambu juga menanam bambu di tanah seluas 11,5 hektar, tanah milik Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bambu ditanam tidak cuma satu. Mereka menanam beraneka jenis bambu.

Pada rentang tahun 1994 hingga 2002, Abah Jatnika juga menjalin kerjasama dengan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknlogi) dalam pembibitan, pelestarian, dan penanaman berbagai jenis bambu lokal di sepanjang bantaran sungai Ciliwung.

Meraih Kalpataru dari Presiden Jokowi

Komitmen dalam melestarikan bambu itulah yang akhirnya mengantar Abah  Jatnika meraih penghargaan Kalpataru dari Presiden Joko Widodo, 5 Juni 2014. Jatnika memperoleh Kalpataru Kategori Pelopor Lingkungan pada 2014 silam. Sementara Yayasan Rumah Bambu mendapat penghargaan Kalpataru untuk kategori Penyelamat Lingkungan.

Meski bangga diganjar penghargaan, Jatnika berharap pemerintah serius menjadikan bambu sebagai tanaman budidaya. “Saat ini pemerintah belum serius menangani bambu. Bambu masih menjadi tanaman liar belum dibudidayakan menjadi perkebunan. Ada yang pernah tapi belum berhasil. Karena semua tidak terpadu,” imbuh Jatnika.

Ia pun akan mengabdikan hidupnya untuk bambu.

“Hidup saya sudah teken kontrak dengan bambu. Jadi tidak mungkin saya tidak menanam bambu, apalagi kalau berkenaan dengan lingkungan. Kewajiban saya nanam bambu. Hidup saya untuk bambu,” tutupnya.

Seniman dan Pelestari Bambu

Abah Jatnika ternyata juga seorang seniman. Beliau mendapatkan penghargaan sebagai pelestari seniman Sunda dari Gubernur Jawa Barat saat itu Ahmad Heryawan atau Kang Aher.

Jatnika Nanggamiharja, akrab disapa Abah Bambu, merupakan seniman, budayawan, aktivis lingkungan yang fokus terhadap pemeliharaan dan perlindungan bambu.

Inovatif, Ciptakan Sepeda Dari Bambu

Khairil Hamzah Menunjukkan Sepeda Bambu Karya Inovasi Abah Jatnika di Pesantren Rumah Bambu

Paling baru dari olah karsanya soal bambu, Jatnika menciptakan sepeda dari bambu. Merek Jatnika Bamboo Bike memiliki banyak model, termasuk sepeda gunung full suspension yang memiliki tiga soft breaker.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: