Yogyakarta, EDITOR.ID,- Maestro perupa Arahmaiani yang juga penulis menggelar pameran tunggal koleksi karya-karya nya di NDalem Natan Royal Héritage. Tempat ini adalah sebuah Pusat Kebudayaan di Kotagede, Yogyakarta yang dilengkapi dengan café, Galery of Art & Craft, toko buku dan museum.
Arahmaiani menggelar karya seninya dari 12 Agustus sampai dengan 12 September 2023 di Natan Galery of Art. Pameran yang digelar ini sudah yang ke-19 kali. Acara ini terbuka untuk umum.
Ketua Dewan Redaksi EDITOR.ID, Asri Hadi ikut menyaksikan karya-karya seni dari Arahmaiani memberikan apresiasi yang sangat luar biasa. “Saya sangat kagum dengan karya beliau, Ini sebuah karya yang sangat inspiratif dan penuh makna,” tutur Asri Hadi
Mengutip artikel yang ditulis Nasir Tamara dengan judul “Membaca Arahmaiani, mengungkap dirinya mengenal perupa kelahiran Bandung melalui ayah Arahmaiani.
“Selain di Indonesia, perupa kelahiran Bandung yang ayahnya saya kenal -sebelum bertemu perupa ini di Art Singapore 2008,” sebut Nasir Tamara.
Arahmaiani, lanjut Nasir Tamara, pernah berpameran di Australia, Italia, Jerman, Perancis, Malaysia, Thailand, Inggeris, Holland, Austria, Denmark, Singapura, USA, Turki, Israel, Brazil, Kanada, Jepang, Korea, Filipina, Myanmar dan beberapa negara di Timur Tengah.
Jadi sebetulnya Arahmaiani -yang masuk di dalam sepuluh perupa perempuan terkemuka di Indonesia- sudah Mashur namanya. Banyak media dan buku yang membahas karya-karyanya. Jejak digital Arahmaiani tidak sedikit dan gampang diakses.
Arahmaiani seorang seniman yang mempunyai banyak bakat. Selain perupa seni lukis dan seni installasi, ia juga artis seni pentas, penari dan juga penulis beberapa buah buku puisi.
Dia juga dikenal sebagai aktifis sosial, politiik, lingkungan hidup, kesetaraan gender dan pluralisme. Pameran kali ini berjudul Angkara,Gunung dan Samudra.
Kenapa Angkara?
Angkara adalah manifestasi kemarahan alam semesta karena manusia menghancurkan hutan rimba di seluruh dunia; industrialisasi menggunakan energi kotor telah membuat perubahan iklim. Ketika hewan-hewan dan insek tidak lagi memiliki habitat yang mencukupi maka kemungkinan penularan berbagai virus dari hewan ke manusia telah menimbulkan berbagai penyakit menular.
Pandemi covid 19 disebutkan sebagai akibat dari hal-hal di atas. Puluhan juta manusia telah meninggal karena covid. Malah manusia makin rentan menghadapi berbagai pandemi baru yang
sangat mungkin terjadi.
Perebutan sumber-sumber ekonomi berupa sumber daya alam (batubara, nikel, besi, dll) di dunia telah menimbulkan banyak peperangan.