Anggrek Ungu dari Presiden di Ultah Bu Mega: Kode Perpisahan? Ini Kata Jokowi

Melansir dari Natural Orchids, anggrek ungu dikaitkan dengan loyalitas, kemewahan, dan keanggunan. Selain itu juga dimaknai sebagai rasa hormat dan kekaguman terhadap seseorang.

Megawati, Anggrek dan Joko Widodo

Jakarta, EDITOR.ID,- Bunga Anggrek Ungu dipersembahkan Presiden Joko Widodo sebagai ungkapan selamat ulang Ulang Tahun ke-77 buat “bosnya” Megawati Soekarnoputri. Kiriman bunga ini mengejutkan publik ditengah isu keretakan hubungan keduanya.

Perpecahan hubungan kedua tokoh dipicu situasi politik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dimana Jokowi lebih condong mendukung Prabowo Subianto dan Megawati mengusung Ganjar Pranowo.

Sehingga ucapan Selamat Ulang Tahun dan kiriman bunga anggrek ungu dari Jokowi kepada Bu Mega banyak ditafsirkan sejumlah analis politik sebagai kode tawaran perdamaian dari Jokowi kepada Bu Mega atau sebaliknya sebagai sinyal Jokowi akan berseberangan politik di pemerintahan 2024 mendatang dengan berada di tempat yang bukan “rumah PDIP.”

Pesan tersebut disampaikan lewat kartu ucapan yang dikirimkan bersama bunga anggrek ke kediaman Megawati pada Selasa (23/1/2024).

“Selamat ulang tahun Ibu Megawati Soekarnoputri. Dari Presiden Joko Widodo dan keluarga,” tertulis dalam kartu ucapan selamat di karangan bunga yang dikirimkan ke kediaman Megawati, Jakarta, Selasa (23/1/2024).

Melansir dari Natural Orchids, anggrek ungu dikaitkan dengan loyalitas, kemewahan, dan keanggunan. Selain itu juga dimaknai sebagai rasa hormat dan kekaguman terhadap seseorang.

Sementara di era Victoria sejarah Britania Raya, anggrek ungu melambangkan otoritas dan martabat. Pasalnya, pada saat itu, bunga ini banyak digemari kaum bangsawan.

Mewakili Megawati, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengucapkan terima kasih atas kiriman bunga dari Jokowi. Hasto pun menyinggung, pemimpin itu harus mementingkan bangsa dan negara, bukan keluarga. Pemimpin itu juga adalah orang yang konsisten bersama rakyat dan konstitusi.

“Karena kami ini kan dari wong cilik, kami ini partai yang kenyang dan memiliki akar sejarah sejak sebelum bangsa ini merdeka, sama juga dengan PPP. Sehingga DNA kami adalah DNA kerakyatan, DNA keberpihakan pada wong cilik, DNA konsistensi pada amanat konstitusi,” ujar Hasto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jakarta sebagaimana dilansir dari Republika.co.id

Ditanya, apakah pintu maaf dari PDIP akan terbuka jika Jokowi mengedepankan kedaulatan dan berpihak kepada rakyat? Hasto menjawab iya. Sebab, menjadi tugas dan tanggung jawab partai politik untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

“Itu (berpihak ke rakyat) kan tujuan berpolitik adalah itu. Maka kami membuka diri di dalam berpolitik dengan mengedepankan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat. Karena partai politik ini kan hanya alat bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasinya,” ujar Hasto.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: