EDITOR.ID – Jakarta, Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) Tahun 2021 menghasilkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 yang baru yakni KH. Yahya Cholil Staquf.
Gus Yahya terpilih jadi Ketua PBNU dalam Muktamar NU Tahun 2021 di Lampung mengalahkan petahana Said Aqil Siradj dalam proses pemilihan Ketua Umum PBNU yang dilaksanakan Jumat pagi 24 Desember 2021.
Hasil Muktamar NU Lampung 2021 satu selain Gus Yahya terpilih jadi Ketua PBNU juga terpilih Rois Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.
?Dimana terpilihnya Kanda Yahya sebagai Ketua Umum PBNU merupakan angin kebahagiaan bagi seluruh kader HMI, karena untuk pertama kalinya alumni HMI memiliki kesempatan untuk memimpin salah satu ormas islam terbesar di Indonesia “Ujar Muhammad Ichsan yang merupakan alumni HMI Aceh saat dihubungi media.
Menurut alumni Kajian Asia Tenggara Universitas Indonesia menuturkan Meski seorang nadliyin, Gus Yahya memilih aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) saat menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM).
?Dia bahkan pernah dipercaya menjabat sebagai Ketua Umum HMI Komisariat Fisipol UGM Cabang Yogyakarta 1986-1987?, ujarnya
Selain itu Ichsan juga berpendapat bahwa salah satu tokoh yang pas mendampingi Gus Yahya sebagai Sekjennya adalah Gus Syaifullah Yusuf.
Menurut Ichsan, Kenapa Kanda Ipul? Selain sebagai sesama alumni korps Hijau Hitam, kita semua juga mengetahui sepak terjangnya kanda Ipul yang memiliki sejuta pengalaman, mulai dari Anggota DPR, menteri, wakil gubernur, hingga kini walikota bahkan pernah menakhodai GP Ansor.
?Tentunya dengan pengalamannya, apabila Kanda Ipul jadi sekjen, bisa mengelola fungsi keorganisasian PBNU secara efektif. Apalagi Kanda Ipul juga memiliki kemampuan komunikasi politik publik yang lebih luwes, mudah cair dengan berbagai elemen bangsa yang merupakan ciri khas dari alumni HmI. “Tandas Ichsan.