EDITOR.ID, Jakarta,- Jagat media di Indonesia dihebohkan dengan terbongkarnya kasus dugaan pemesanan organ tubuh manusia oleh desainer asal Indonesia, Arnold Putra. Kasus ini menjadi kontroversi dan mengejutkan banyak pihak karena disebut sejumlah kalangan ‘bermasalah secara moral’ dan ‘ilegal atas dalih apa pun’.
Nama Arnold terseret setelah Kepolisian Brasil menggerebek laboratorium di Kampus Amazonas State University (UEA) di Kota Manaus terkait perdagangan organ manusia.
Polisi menemukan pengiriman paket yang diduga berisi organ tubuh manusia berupa tangan dan tiga plasenta manusia. Paket itu sudah terlanjur dikirim dari Brasil ke Singapura yang ditujukan kepada seorang desainer asal Indonesia bernama Arnold Putra.
Sebagaimana rilis yang disampaikan Kepolisian Brasil, organ-organ manusia itu diambil dan diawetkan oleh seorang profesor anatomi dengan metode plastinasi, menggunakan bahan-bahan seperti silikon dan epoksi untuk menggantikan cairan dan lemak tubuh agar organ tersebut tetap awet, sebagaimana dilansir dari Vice.com.
Kasus ini lantas membuat nama Arnold Putra langsung menjadi perbincangan publik di jagat maya sejak Rabu (23/2/2022). Sejumlah pengguna media sosial menilai apa yang diduga dilakukan oleh desainer berusia 27 tahun sebagai tindakan “yang mengerikan”.
Ada pula yang mempertanyakan pertanggungjawaban hukum Arnold setelah beberapa tahun lalu dia juga melakukan hal serupa.
BBC News Indonesia telah menghubungi Arnold Putra melalui akun Instagram-nya pada Kamis (24/02) dan Jumat (25/02/2022).
Pada Jumat, Arnold menanggapi permintaan wawancara kami, dan meminta waktu untuk mempelajarinya. Kami kemudian memberitahu bahwa batas akhir penayangan artikel ini pada Minggu (27/02/2022) sore.
Namun sampai batas waktu itu, BBC News Indonesia belum menerima tanggapan dari Arnold.
Siapakah Sosok Desainer Arnold Putra
Sejumlah cerita kontroversial ini membuat publik penasaran dengan latar belakang kehidupan Arnold. Bahkan belum lama ini terungkap bahwa Arnold merupakan anak salah satu petinggi media besar di Indonesia.
Akun Twitter @indonesans mengungkapkan bahwa ayah Arnold merupakan petinggi media besar di Indonesia bernama Darma Putra. Bahkan akun tersebut juga menyertai profil mengenai sosok Darma Putra.
“Dan kemudian..Ta daaa! Tangan kanannya alias Ayah Arnold Putra. Selamat datang di lubang kelinci dan nikmatilah!,” tulis akun @indonesans di Twitter.
Darma Putra disebut sebagai Presiden Komisaris perusahaan media ternama di Indonesia yang lahir di Medan pada tahun 1966. Hal tersebut membuat publik mengira bahwa sosok Arnold akan kebal hukum karena memiliki orang tua berpengaruh di tanah air.
Meski begitu, Polri sudah mulai turun tangan dan berkoordinasi dengan Interpol Brasil untuk mengungkap kasus sindikat perdagangan organ tubuh manusia.
“Rencananya akan dikomunikasikan dulu dengan IP (Interpol) Brazil,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (25/2).
Desainer yang Dikenal Aneh
Nama Arnold Putra disebut lantaran rekam jejak kontroversial sang desainer. Salah satu yang paling kontroversial adalah ketika Arnold merancang tas tangan yang konon terbuat dari tulang belakang anak pengidap osteoporosis dan lidah buaya pada 2016.
Dalam deskripsi resmi penjualannya, Arnold mengklaim bahwa tulang manusia dan lidah buaya yang dia gunakan “diperoleh secara etis”. Tas itu dijual seharga US$5.000 atau Rp71,9 juta.
Selain itu, Arnold juga belum lama ini menghebohkan publik saat berpakaian mirip seragam ormas Pemuda Pancasila di Paris Haute Couture Week.
Arnold terlihat mengenakan seragam bermotif loreng hitam-oranye dan bercengkerama bareng sejumlah tokoh mode dunia seperti Mich?le Lamy, Rick Owens, Kanye West dan Julia Fox, hingga Pusha T.
Arnold juga pernah menukarkan jam tangan mewah yang diduga tiruan dengan barang berharga dari Suku Himba di Namibia. Hal itu dia unggah sendiri di akun Instagram miliknya.
Polisi Indonesia Belum Dapat Konfirmasi
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah melayangkan surat ke Interpol di Brasil dan Singapura untuk mengonfirmasi informasi adanya dugaan keterlibatan desainer fesyen Indonesia Arnold Putra dalam kasus jual beli organ manusia. Namun, Polri sampai saat ini masih dicuekin.
“Dilaporkan, balasan surat dari Interpol Brasil dan Interpol Singapura belum kita dapatkan,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Gatot Repli Handoko, saat dikonfirmasi wartawan pada Senin, 28 Februari 2022.
Selain itu, Gatot mengatakan NCB Jakarta juga sudah berkoordinasi dengan KBRI di Brasil. Maka dari itu, ia mengatakan langkah selanjutnya pihak KBRI akan tetap memantau perkembangan kasus dugaan jual beli organ manusia tersebut.
“Pihak KBRI tetap memonitor perkembangan kasus tersebut dari Kepolisian Federal Brasil dan menginfokan hasilnya kepada Interpol Indonesia,” jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, Polri telah melayangkan surat ke Interpol di Brasil dan Singapura untuk mengknfirmasi informasi adanya dugaan keterlibatan desainer fesyen Indonesia Arnold Putra dalam kasus jual beli organ manusia.
“Interpol Polri kemarin telah melayangkan surat kepada Interpol Brasil dan ditembuskan ke Interpol Singapura,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri pada Jumat, 25 Februari 2022. (tim)