Buntut Penolakan Pembangunan Gereja, DPRD Surabaya Geram

Anggota DPRD Surabaya Josiah Michael (Lensa Indonesia)

Anggota DPRD Surabaya Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Josiah Michael, geram terhadap adanya sekelompok warga yang bersama beberapa ormas yang menolak rencana pembangunan Gereja Kristen Indonesia (GKI) di wilayah Kelurahan Lakarsantri, Surabaya.

Josiah menuturkan, penolakan pendirian gereja tersebut diketahuinya tepat di hari raya natal.

“Berita menyedihkan ini saya terima di hari natal, hari dimana seharusnya dipenuhi suka cita,” katanya, Minggu (26/12).

Josiah mengungkapkan, sekelompok warga Kelurahan Lakasantri dan beberapa ormas menyatakan penolakan terhadap rencana pembangunan gereja GKI dengan memberikan surat kepada Pemkot Surabaya

Diketahui alasan penolakan yakni gereja terlalu dekat dengan pemukiman warga. “Alasan penolakan warga menurut pak Camat Lakarsantri disebabkan lokasi bakal gereja terlalu dekat dengan perkampungan,” ungkapnya.

Menurut Josiah, pengajuan pendirian gereja GKI di wilayah tersebut sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Namun memang ada syarat yang belum terpenuhi yakni dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 orang yang disahkan oleh Lurah. Hal ini sesuai pasal 3 ayat 2 Perwali kota Surabaya no. 58 tahun 2007.

“Tetapi ini kan syarat formil, yang menjadi masalah yaitu adanya penolakan,” ucapnya.

Josiah menyayangkan adanya penolakan itu. Ia menyatakan, penolakan semacam itu seharusnya tidak ada di Negara Pancasila yang memiliki semangat Bhinneka Tunggal Ika.

“Saya sangat menyesalkan masih ada penolakan pembangunan gereja yang menodai predikat kota Surabaya sebagai kota yang memiliki toleransi tinggi,” sesalnya.

Anggota Komisi A DPRD Surabaya ini mengatakan bahwa seharusnya, bila ada warga yang ingin mendirikan tempat ibadah dari agama apapun, hendaknya dihargai. Sebab beribadah itu adalah hak warga yang dijamin konstitusi.

“Semangat saling menghormati dan gotong royong diantara umat beragama yang berbeda, harus dipupuk dan dijaga di seluruh Indonesia,” ujar Josiah.

Josiah meminta Pemkot Surabaya harus berperan aktif untuk mengatasi masalah ini. “Saya minta Pemkot turun tangan langsung apalagi Surabaya terkenal sebagai kota yang sangat toleran. Besok akan saya tindak lanjuti,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: