Para pengurus dan pendiri Organisasi BERSAMA (ist)
EDITOR.ID, Jakarta,- Tokoh Anti Narkoba Drs Asri Hadi, MA mengajak Badan Narkotika Nasional (BNN) dan aparat penegak hukum untuk mewujudkan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan Indonesia Bebas dari ancaman penggunaan obat terlarang Narkoba.
Seruan Presiden bahwa Indonesia Darurat Narkoba harus tetap diaplikasikan dengan meningkatkan kewaspadaan akan ancaman penyelundupan Narkoba.
“Kita belum aman benar dari pasar potensial para bandar Narkoba. Mereka tetap mengincar Indonesia sebagai negara yang menjadi tujuan penyelundupan barang ini,” ujar Asri Hadi disela-sela acara Buka Puasa Bersama Ormas Anti Narkoba BERSAMA di Restoran Safari, Jakarta Selatan, Rabu (23/5/2018)
Dalam rangka memperingati ulang tahun yang ke 40, organisasi BERSAMA mengadakan acara buka puasa bersama bersama anak yatim piatu dan anggota serta mitra kerja organisasi BERSAMA di Restoran Safari, Rabu (23/5/2018).
Acara ini dihadiri Ketua Umum Ormas BERSAMA Putera Astaman, Ketua Harian BERSAMA Irjen Purn Pol Syafrizal. Tampak hadir juga para pendiri organisasi BERSAMA seperti ibu Kartakusuma, ibu Benny Moerdani, penasehat BERSAMA yang juga mantan Kepala BNN Komjen Pol purn Ahwil Lutan.
Dalam kesempatan itu, Ketua Harian BERSAMA Irjend Pol Purn Syafrizal juga memberikan ceramah agama dan santunan kepada anak yatim piatu.
Menurut Ketua Pelaksana Acara buka bersama Asri Hadi, dalam rangkaian ulang tahun ke 40 para pengurus BERSAMA mengundang seluruh organisasi anggota BERSAMA, yang merupakan organisasi anti narkoba/ Madat untuk bisa saling bersilaturahmi.
“Kami memang mengundang khusus organisasi yang sejak dulu, sudah tercatat menjadi anggota BERSAMA. Ada program dari BERSAMA yang kekinian dan terus up to date mengikuti perkembangan jaman, yang terus bisa disinergikan,” ujar pria yang juga pejabat Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) ini.
Lebih lanjut Asri menjelaskan, sejak jaman sebelum reformasi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) memang dikoordinir oleh Konsorsium yang bernama BERSAMA ini. Banyak sosok sosialpreneur yang peduli masalah bahaya madat atau bahaya narkoba secara sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa tujuan keuntungan dari kegiatannya.
“BERSAMAdari awalnya sampai sekarang tetap konsisten melaksanakan program dan kegiatan pencegahan bahaya Narkotika di Indonesia. Bahkan sampai saat ini ada lebih 64 organisasi,yayasan ataupun profesi yang tergabung dalam organisasi BERSAMA,” kata pria yang menamatkan pendidikannya di Australia ini .
Untuk diketahui, BERSAMA berdiri 26 juni 1978 di Jakarta atas rekomendasi BAKOLAK INPRES no 6 /71 untuk mengatasi masalah penyalahgunaan Narkotika di Indonesia berbasis masyarakat yang tergabung dari berbagai LSM, yayasan, organisasi profesi dan perorangan yang mempunyai kepedulian tentang bahaya narkotika. (edo)