Jakarta, EDITOR.ID,- Bos Bank Centris Internasional (BCI) Andri Tedjadharma mengaku sangat kehilangan atas kepergian sahabat terbaiknya Faisal Basri. Sosok yang selama ini mendampinginya, memberikan dukungan moril atas masalah yang dihadapi Andri dalam kasus Bank Centris Internasional yang dituduh menerima bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Begitu mendengar kabar Faisal Basri masuk rumah sakit dan meninggal, bak terkena sambar petir di siang bolong, Andri sangat terpukul.
“Innalillahi wa innalilahi rajiun. Telah berpulang satu orang cerdas, jujur dan baik hati di negeri ini. Bapak Faisal Basri dikenal sebagai ekonom yang idealis dan terpercaya. Semua analisisinya selalu dilengkapi dengan data,” ujar Andri Tedjadharma dalam ungkapan hatinya kepada EDITOR.ID.
“Beliau bukan sekedar sahabat dekat, beliau sosok yang sangat baik, saya sangat berhutang budi dengan Almarhum. Pak Faisal Basri sosok setia kawan, jiwanya penjuang, pekerja keras dan suka membantu sesama. Beliau membela saya habis-habisan dalam kasus Bank Centris, beliau sosok yang jujur dan berintegritas,” imbuhnya.
Faisal Basri merupakan dosen ekonomi yang cukup disegani di Universitas Indonesia, sekaligus salah satu pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), lembaga riset independen dan otonom yang berdiri pada Agustus 1995 di Jakarta.
Andri Tedjadharma mengaku sangat terpukul dan kehilangan sekali dengan sosok Faisal Basri. Dia tak menyangka jika sahabat sejatinya itu akan pergi mendahului dirinya. Padahal baru kemarin Andri mengaku banyak berdiskusi dengan Faisal Basri yang banyak memberikan dukungan moril dan menjaganya dari kedzoliman kasus Bank Centris yang dituduh menggunakan dana BLBI padahal tidak.
“Kita baru saja kehilangan orang yang peduli dengan perekonomian Indonesia, bicara apa adanya dan hanya satu pesannya bagaimana ekonomi Indonesia kuat ia juga peduli dengan kondisi masyarakat terutama mereka yang dizolimi, seperti Bank Centris Internasional (BCI) yang tak pernah menerima bantuan Bank Indonesia tapi dibekukan, termasuk pemegang sahamnya bukan penanggung hutang tapi ditagih dan disita asetnya,” kata Andri.
“Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosanya, saya bersaksi Pak Faisal Basri adalah orang baik,” imbuhnya.
Andri melihat sosok Faisal Basri dikenal sederhana dan bukan orang yang mencari keuntungan meski ia dekat dengan pejabat pemerintah. Selaku ekonom Faisal banyak diminta terlibat dalam membangun pondasi ekonomi Indonesia, atau masalah lain tapi ada sangkutannya dengan ekonomi.