Palembang, Sumatera Utara, EDITOR.ID,- Jejeran karangan bunga tersusun dari awal pintu masuk Mapolda Sumsel hingga hampir ke bawah jembatan penyeberangan orang (JPO) Kilometer 3,5 Palembang sejak Senin, dan berjumlah hingga puluhan. Karangan bunga tersebut dikirim warga untuk mendukung polisi menindak tegas ulah para penagih utang atau Debt Collector yang makin meresahkan di kota Pempek ini.
Karangan bunga ini juga ada kaitannya dengan dukungan warga terhadap Aiptu FN. Sebagaimana diketahui saat ditagih dan dirampas kunci mobilnya, oknum polisi Aiptu FN menusuk dan menembak debt collector di parkiran sebuah mal di Palembang, Sumatera Selatan.
Gara-gara kasus ini kini Aiptu FN diproses hukum oleh DivPropam Polda Sumsel dan dikenai hukuman pelanggaran disiplin. Namun anehnya, sejumlah masyarakat justru mendukung aksi Aiptu FN.
Hal ini tampak di Markas Besar Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Mapolda Sumsel) dibanjiri karangan bunga untuk mendukung Aiptu FN.
“Aksi debt collector ini memang terkadang meresahkan, sudah seperti aksi tidak terpuji, premanisme, jadi wajar kalau masyarakat mendukung tindakan tegas yang dilakukan Aiptu FN,” ujar Harun seorang warga Kota Palembang, melansir dari ANTARA.
Ia berharap aksi yang meresahkan oleh para debt collector di wilayah Sumsel khususnya Kota Palembang mampu diatasi pihak kepolisian.
Namun, ada pula pengguna media sosial yang menyayangkan aksi tersebut. “Harusnya FN jangan nembak, ya, tapi sepertinya memang aksi debt collector itu yang membuat Aiptu FN hingga menembak,” ujar salah satu komentar di media sosial.
Viral Kapolri Listyo Sigit Perintahkan Tindak Tegas Debt Collector, Ini Kata Mabes Polri
Sebuah postingan viral di media sosial memberitakan adanya arahan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo kepada seluruh Kapolda di Indonesia untuk menindak tegas debt collector. Postingan tersebut, yang diunggah oleh akun @seputarkotapalembang, menampilkan foto Kapolri dengan narasi perintah untuk menangkap debt collector atau mata elang.
“Narasi dalam unggahan tersebut menyatakan bahwa Kapolri Jendral (Pol) memerintahkan kepada seluruh Kanit Res jajaran dan Perintah Kapolda untuk melaksanakan operasi premanisme dengan sasaran utama, yaitu debt collector alias si ‘Mata Elang’,” demikian narasi dalam unggahan tersebut.
Namun, narasi tersebut juga dihubungkan dengan kejadian penembakan oleh oknum polisi terhadap debt collector di Palembang, Sumatera Selatan.
Mabes Polri pun kemudian merespons beredarnya pemberitaan tersebut melalui Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko. Polisi jenderal bintang satu ini menganggap bahwa informasi yang disampaikan kurang jelas karena surat edaran tersebut tidak dilengkapi dengan nomor surat yang jelas.