EDITOR.ID, Jakarta,- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir santer dikabarkan hari ini akan mengangkat Inspektur Jenderal Polisi Drs. Carlo Brix Tewu sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan di BUMN.
Pengangkatan jenderal polisi ini pun dispekulasikan sebagai upaya mendisiplinkan dan “bersih-bersih” kembali kinerja BUMN terkait dengan banyaknya kasus besar yang mendera perusahaan pelat merah. Seperti diantaranya PT Persero Asuransi Jiwasraya.
Pengalaman Jenderal Carlo konon diyakini akan mampu mengawal kepatuhan hukum dan mampu mereskonstruksi berbagai masalah hukum di tubuh BUMN. Agar sejumlah kasus di perusahaan negara yang belakangan terjadi tidak terulang lagi.
Oleh karena itu pilihan Erick jatuh pada jenderal bintang dua saat ini sedang menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam ini.
Pria kelahiran Rerewokan, Tondano Barat, Minahasa, Sulawesi Utara, 13 September 1962 dikenal sebagai sosok perwira tinggi Polri yang syarat dengan pengalaman dan prestasi luar biasa dalam mengungkap berbagai kasus besar saat bertugas di kepolisian.
Penunjukan Irjen Carlo ini berdasarkan Telegram Rahasia (TR) yang diterbitkan Kapolri pada Selasa (21/1/2020). Dalam TR disebutkan, Irjen Carlo dimutasikan dari Deputi V Bidkor Kamtibmas Kemenkopolhukam ke Kementerian BUMN. Masuknya Irjen Carlo ini merupakan yang pertama kali seorang jenderal aktif ke Kementerian BUMN.
Selain bertugas di Kemenkopolhukam, Irjen Carlo juga dipercaya sebagai Sekretaris Pokja IV Kemenko Perekonomian yang biasa disebut Satgas Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi.
Satgas ini diketahui memiliki prestasi gemilang yakni berhasil merampungkan 177 kasus dalam tiga tahun terakhir. Adapun potensi investasi yang berhasil diselamatkan dari kasus-kasus tersebut mencapai Rp880 triliun.
Berbagai kasus pelik di bidang hukum berhasil dituntaskan oleh sang Jenderal.
Karier pria asal Minahasa itu dalam kepolisian tergolong cepat melesat berkat prestasi yang dicapainya.
Tahun 2001, Carlo Tewu yang merupakan anggota Tim Kobra beserta perwira lainnya berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra (mantan) Presiden Soeharto. Berkat sukses menangkap Tommy, Tewu termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa.
Tewu juga termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Ditserse Polda Metro Jaya, yang menangkap teroris Imam Samudra di Pelabuhan Merak, Banten, 21 November 2002.