10 Tahun Simpan Uang di Bawah Kasur-Ember-Plastik Kresek, BI Datangi Rumah Kakek Peternak Bebek

10 Tahun kakek Sarneli (75) simpan uang di bawah kasur, di ember dan di kantong-kantong plastik kresek, BI datangi rumah Kakek peternak bebek itu

Mereka bermaksud untuk memastikan dan mengcek kondisi uang yang berhasil dikumpulkan oleh kakek Sarneli.

Kepala Unit Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) KPW BI Banten Syahrun Romadhoni mengatakan uang pecahan Sarneli berupa pecahan kecil mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 10.000.

Selain itu, petugas BI juga menemukan sebagian uang kertas yang sudah tua.

Yakni uang kertas pecahan Rp 10.000, Rp 20.000, dan Rp 50.000 seri tahun 1998 dan 1999.

“Kita juga tadi temukan beberapa uang kertas dengan emisi lama ya, tahun 1998 dan 1999, ini sudah tidak bisa ditukarkan,” kata Syahrun, Kamis (27/4/2023).

Pasalnya, sesuai peraturan Bank Indonesia nomor 10/3/PBI/2008, uang lama itu sudah ditarik dari peredaran sejak tahun 2018 dan telah habis masa penukarannya.

Namun, sebagian besar uang milik Sarneli masih berlaku dan masih bisa ditukarkan di BI.

“Tapi sebagian besar uang kertasnya itu masih berlaku dan bisa ditukarkan,” ujar Syahrun.

Kang Neli akan dirawat di RSUD Serang, Banten

Sementara itu Marsa’i, keponakan kakek Sarneli lainnya mengatakan pihaknya akan membawa Sarneli ke RSUD Serang, Banten.

Oleh karena kakek Sarneli sudah dua bulan ini kondisi kesehatannya terus menurun. Sehingga atas saran para tetangganya — agar kakek Sarneli perlu perawatan intensif dari tenaga medis agar kondisi kesehatannya kembali sehat — membaik hingga bisa beraktivitas lagi.

“Hari ini atau besok kami dari keluarga akan membawanya ke RSUD Serang, Banten — nanti uang miliknya ini untuk perawatan dia,” tutur Marsa’i
.
Meski berumur 75 tahun, kakek Sarneli masih ingat dengan uang yang dia kumpulkan

Sejak jatuh sakit, kakek Sarneli juga sempat melupakan keberadaan uang-uangnya yang dia simpan. Bahkan pengakuan keponakannya, kakek Sarneli menanyakan total uang yang berhasil ia tabung setelah dihitung.

Hal tersebut ditanyakannya langsung kepada Saudaranya, Ola Sahala (55) yang biasa mengurus Kakek Sarneli.

“Ana pira kabeh picise (ada berapa banyak uangnya),” katanya kakek Sarneli kepada Saudaranya tersebut.

Bahkan, kakek Sarneli juga meminta agar uang tersebut ditukarkan saja dan dan disimpan.

“Ditukeraken bae duite,” katanya.

Pada saat ditanya kenapa menyiapan uang di dalam ember dan pelastik, tidak langsung ke Bank? Dan untuk apa uangnya?

Kakek Sarneli hanya menjawab “Uwis mari (sudah berhenti).” Jawab kakek Sarneli. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: