Jakarta, EDITOR.ID,- Perang memang kejam. Perang mengorbankan warga sipil yang tak berdosa. Perang baru berjalan 2 hari, yakni Sabtu-Minggu, 7-8 Oktober 2023. Tetapi korban tewas akibat perang Israel vs Palestina sudah tembus 1.500 orang. Ribuan roket yang diluncurkan pasukan Hamas telah menewaskan lebih dari 600 warga Israel. Begitu pula rudal dan tembakan meriam tank Israel membuat 900 lebih warga Palestina merenggang nyawa.
Langit diatas Jalur Gaza memerah akibat kilatan cahaya api rudal dan roket yang saling diluncurkan kedua kubu yang sedang berperang.
Perang baru dua hari, Sabtu-Minggu, 7-8 Oktober 2023. Tetapi, yang korban tewas di sisi Israel dan Palestina sudah tembus seribu orang.
Eskalasi antara kelompok Hamas dan Israel ini adalah yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Israel mengaku ada 600 di pihaknya yang tewas. Sedangkan pejabat di Gaza melaporkan setidaknya 370 orang tewas. Itu belum ribuan orang terluka di kedua belah pihak.
Dan perang itu belum akan berhenti. Ribuan pasukan Israel dikerahkan untuk melawan pejuang Hamas yang masih bertahan di selatan. Angkatan udaranya terus menerus terbang menghantam sasaran di Jalur Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengingatkan warganya agar bersiap. Ia mengatakan bahwa Israel sedang menghadapi perang yang panjang dan sulit.
Pertempuran Berkecamuk Dimana-Mana, Kilatan Roket Menyambar Rumah-Rumah Warga
Pertempuran berkecamuk di kota-kota dan jalan raya ketika tentara Israel berusaha mengamankan wilayah gurun di dekat enklave pantai. Mereka berusaha menyelamatkan sandera Israel. Juga mengungsikan semua warga di dekat Gaza dalam waktu 24 jam.
“Kami akan memburu setiap komunitas dan setiap teroris di Israel,” kata juru bicara militer Israel, Daniel Hagari.
Ia merujuk pada ratusan pejuang Hamas yang melancarkan serangan mendadak pada Sabtu fajar, 7 Oktober 2023. Mereka menggunakan mobil, perahu, bahkan paralayang.
Selain itu, ribuan roket dari Hamas juga berterbangan. Warga Israel panik. Mereka menelepon ke sana ke mari saat para militan mendatangi rumah mereka. Hamas disebut menembaki warga sipil atau menculik mereka.
Dua warga negara Thailand termasuk yang tewas hari itu. Memang, banyak warga Asia yang bekerja di kawasan itu sebagai buruh pertanian. Beberapa diyakini menjadi sandera.
Serangan kilat pasukan Hamas membuat Israel murka. Lantaran sedikitnya ada 100 warga Israel yang ditangkap Hamas dan dibawa ke Gaza. Gambar-gambar sandera yang berdarah-darah berseliweran di media sosial. Juga pada kerabat yang menangisi mereka