Jakarta, EDITOR.ID,- Zulmansyah Sekedang terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) periode 2023-2028 dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PWI yang digelar Minggu hingga Senin, 18-19 Agustus 2024 di Jakarta.
Zulmansyah menjadi calon tunggal setelah dua calon lainnya, yaitu Akhmad Munir dan Rajab Ritonga, mengundurkan diri dari pencalonan Ketum PWI.
Selain memilih Zulmansyah sebagai ketua umum menggantikan ketum sebelumnya, Hendri CH Bangun, peserta KLB secara aklamasi juga memilih Sasongko Tedjo sebagai Ketua Dewan Kehormatan PWI.
KLB dan pemilihan ketua umum PWI berlangsung lancar meski berlangsung di tengah situasi internal yang sebelumnya sempat mengalami ketegangan dan perbedaan pendapat di antara anggotanya.
Sebagai ketua umum baru, Zulmansyah memastikan bakal menjaga marwah organisasi dan peran sentral PWI dalam mendukung kebebasan pers serta meningkatkan kualitas jurnalisme di Indonesia.
Dia juga menyatakan siap menerima sanksi jika melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PWI.
“Saya tidak akan melawan, saya siap disanksi jika melanggar,” kata Zulmansyah usai terpilih menjadi pimpinan puncak PWI sebagaimana dilansir dari Antara.
Zulmansyah menyatakan ingin PWI agar lebih berperan dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Dunia jurnalistik saat ini menurutnya tengah dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari perkembangan teknologi digital, fenomena berita palsu (fake news), hingga ancaman terhadap kebebasan pers.
Untuk itu, menurutnya, PWI harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa mengorbankan prinsip-prinsip jurnalisme yang bertanggung jawab.
Pada KLB tersebut, hadir 21 pengurus PWI tingkat provinsi. Kemudian hadir juga sejumlah senior PWI, di antaranya Tribuana Said, Ilham Bintang, Wina Armada, Asro Kamal Rokan, Akhmad Munir, Mirza Zulhadi, Nurjaman Mohctar, hingga sejumlah peninjau dari daerah.
KLB Menjaga Marwah Organisasi dan Menegakkan Integritas Wartawan
Ketua Panitia Pelaksana KLB PWI Marah Sakti Siregar mengatakan bahwa KLB tersebut memiliki tema “Menjaga Marwah Organisasi dan Menegakkan Integritas Wartawan”, yang dilatarbelakangi oleh masalah yang terjadi di tubuh PWI.
“Ini sejarah pahit karena baru pertama kalinya dalam sejarah, anggota yang menduduki posisi puncak itu diberhentikan,” kata Marah saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan KLB mengundang semua pengurus PWI di daerah untuk menghadiri kongres tersebut. Di samping itu, menurutnya agenda kongres bakal lebih dominan membahas duduk perkara permasalahan yang menimpa puncak pimpinan PWI serta mencari solusinya untuk meningkatkan integritas serta marwah organisasi.