Saat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, Yulius harus bekerja keras untuk membiayai kuliahnya di Fakultas Hukum Andalas. Tekad dan kegigihannya membuahkan hasil dengan meraih ranking pertama di kampusnya. Magister S 2 di Universitas Krisnadwipayana dan S3 Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Pajajaran.
Karier Hukum yang Gemilang
Setelah lulus kuliah, Yulius memulai karier hukumnya sebagai staf/calon hakim di Pengadilan Negeri Padang pada tahun 1984. Dari sinilah ia memulai perjalanan panjangnya sebagai seorang pengabdi hukum. Dalam perjalanan kariernya, Yulius mengalami berbagai mutasi dan promosi yang menegangkan, mulai dari menjadi hakim di Pengadilan Negeri Blangkajeren hingga akhirnya menjabat sebagai Hakim Agung di Mahkamah Agung sejak tahun 2010.
Pemimpin di Dunia Hukum
Tidak hanya sebagai seorang hakim, Yulius juga terbukti sebagai seorang pemimpin di dunia hukum. Pada tahun 2022, ia dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua Kamar Tata Usaha Negara, sebuah tanggung jawab besar yang mengukuhkan posisinya sebagai salah satu tokoh penting dalam sistem peradilan di Indonesia.
Inspirasi Bagi Generasi Muda
Perjalanan hidup Yulius adalah bukti nyata bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita memiliki tekad dan kerja keras. Dari seorang anak dari keluarga sederhana, Yulius berhasil mengukir prestasi gemilang di bidang hukum. Kisah hidupnya memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi cobaan hidup dan selalu berjuang untuk meraih impian, sebesar apapun tantangannya.
Yulius bukan hanya sebuah nama dalam sejarah hukum Indonesia, melainkan juga simbol keberanian, kejujuran, dan keadilan yang harus dijunjung tinggi oleh semua kalangan. Semoga perjalanan hidupnya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berusaha dan menggapai mimpi-mimpi mereka.
Ketua Muda Tata Usaha Negara Mahkamah Agung Raih Gelar Profesor Kehormatan
“Hutang adala hutang. Para obligor BLBI yang berhutang kepada negara, harus bayar hutangnya,” ujar Dr. H. Yulius, S.H., M.H., Ketua Muda Tata Usaha Negara Mahkamah Agung, sebelum diangkat menjadi guru besar Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Yulius dengan tim hakim memenangkan gugatan pemerintah, yang sudah tiga kali kalah atas obligor BLBI, pengutang uang negara. Mahkamah Agung sebagai benteng keadilan, akhirnya memutuskan negara menang atas obligor BLBI. Mereka harus bayar hutangnya ke negara.
Perjalanan integritas dan kepakaran Yulius, terakhir dalam putusan BLBI itulah yang banyak disebut membuat sosok ini patut mendapat gelar Profesor Kehormatan (Honoris Causa) disematkan pada dirinya.