Yulius, Hakim Agung Yang Pernah Menangkan Kasasi Satgas BLBI Lawan Obligor, Bukan Sosok Sembarangan

Wawancara Ketua Kamar Tata Usaha Negara Mahkamah Agung Prof. Dr. H. Yulius, S.H.,M.H. di Majalah MATRA

Majalah MATRA Edisi Mei 2024

Dalam kondisi seperti ini Umar bin Khattab berwasiyat, keadilan itu akan tegak apabila: Satu, Samakan semua orang di mata saudara. Kedua, Samakan semua orang di dalam majelis saudara. Ketiga, Samakan semua orang dalam hati nurani saudara.

#Bisa kasih gambaran dua godaan yang sama-sama berbahaya bagi objektifitas hakim?

Godaan harta benda dari si kaya dan Tangis dan air mata dari si miskin.

#Anda menjalani perjalanan hidup yang penuh dengan berbagai cerita, pencapaian, dan tentunya, sejarahnya sendiri?

Sejarah hidup seseorang adalah kumpulan dari momen-momen penting, keputusan-keputusan yang diambil, dan pengalaman-pengalaman yang membentuknya menjadi individu yang unik.

Dalam perjalanan ini, tidak terelakkan bagi manusia untuk membuat catatan dan sejarahnya sendiri.

#Mengapa Sejarah Hidup Penting?

Sejarah hidup adalah landasan yang membangun identitas seseorang. Ini adalah cermin dari apa yang telah dilalui, bagaimana tantangan-tantangan dihadapi, dan bagaimana responnya terhadap situasi-situasi tertentu.

Mencatat sejarah hidup bukan hanya sekadar mengumpulkan daftar peristiwa-peristiwa yang telah terjadi, tetapi juga memahami arti di balik setiap peristiwa tersebut.

Perjalanan hidup manusia adalah sebuah epik yang penuh warna. Melalui catatan dan sejarahnya sendiri, setiap individu menyumbangkan bagian kecil dari cerita manusia secara keseluruhan. Dengan memahami dan menghargai sejarah hidup, kita dapat belajar dari masa lalu, menghargai kini, dan merencanakan masa depan yang lebih baik.

Ketua Kamar Tata Usaha Negara Mahkamah Agung Prof. Dr. H. Yulius, S.H.,M.H.

Perjalanan Hidup Sang Datuk Yulius

Kehidupan Yulius bisa diibaratkan sebagai sebuah sinetron atau drama Korea, dengan segala pasang surut yang dialaminya. Mulai dari masa kecil yang penuh tantangan hingga meraih puncak karier sebagai seorang Hakim Agung di Mahkamah Agung, perjalanan hidupnya sungguh menginspirasi.

Masa Kecil yang Penuh Perjuangan

Yulius lahir dan dibesarkan dalam keluarga sederhana. Ayahnya, yang dulunya seorang pengusaha angkutan, mengalami masa-masa sulit ketika bisnisnya bangkrut. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sang ayah pun harus banting tulang menjadi seorang supir. Di sisi lain, ibunya adalah sosok pejuang yang gigih, bahkan rela menjual gorengan, pecal, dan kopi di pinggir jalan demi membiayai pendidikan anak-anaknya.

Yulius sendiri juga ikut berkontribusi dalam mencari nafkah keluarga dengan tugas mengangkut air bersih dari sumur untuk keperluan sehari-hari. Semua pengalaman ini membentuk kepribadian Yulius yang penuh dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan keberanian.

Masa Remaja dan Perjuangan Akademis

Di masa remajanya, Yulius adalah seorang anak yang suka bermain gitar, berambut gondrong, dan nakal. Meskipun begitu, di balik sisi nakalnya, Yulius tetap memiliki hati yang berapi-api untuk membela yang lemah dan mengedepankan keadilan. Bergaul di masjid juga menjadi bagian penting dalam kehidupannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: