Yulius, Hakim Agung Yang Pernah Menangkan Kasasi Satgas BLBI Lawan Obligor, Bukan Sosok Sembarangan

Wawancara Ketua Kamar Tata Usaha Negara Mahkamah Agung Prof. Dr. H. Yulius, S.H.,M.H. di Majalah MATRA

Majalah MATRA Edisi Mei 2024

Dengan Surat Keputusan Rektor Undip nomor 133/UN7.A/IV/2024 menjadi tonggak penobatan, mematri namanya sebagai Prof. (H.C. Undip) Dr. H. Yulius, S.H., M.H.

Kepakarannya dalam ranah Hukum Administrasi dan Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara menjadi tonggak penghargaan.

Di setiap putusannya, paradigma baru dirajut, membingkai hukum dengan sentuhan keadilan yang memancar. Ia, Profesor Yulius, menjadi mercusuar bagi para hakim peradilan TUN di seluruh pelosok Indonesia.

Kegiatan akademis itu menghadirkan segenap pucuk pimpinan Mahkamah Agung, tokoh akademis terkemuka, dan para pemegang kebijakan negara.

Tampak Ketua KPU, Wakil Ketua KPK, Prof Yusril, Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri, dan Prof. Dr. Machfud MD, Fahri Hamzah, Guru Besar Universitas Islam Indonesia, hanyalah sebagian dari deretan hadirin yang memuliakan momen bersejarah itu.

Dalam raut wajahnya yang penuh haru, Profesor Yulius mengungkapkan rasa syukur dan tanggung jawab baru yang tersemat. Doa demi doa memeluknya, meminta kekuatan dan integritas di dalamnya.

Tepat pada momentum pengukuhan, deras kata-kata bijak menyergap. Sabtu 20 April 2024 di Gedung Pro Soedarto Universitas Diponegoro Semarang.

Pidato Pengukuhan berjudul “Peranan Putusan Peradilan Tata Usaha Negara dalam Penyelamatan Uang Negara” meluncur membelah ruang hening, menciptakan gelombang inspirasi yang membentang.

Prof. (H.C. Undip) Dr. H. Yulius, S.H., M.H dinyatakan telah memberi kontribusi positif pada penegakan hukum di Indonesia. Langkahnya merambah pengadilan negeri hingga menyandang predikat Hakim Agung.

Melalui putusan-putusannya yang membawa paradigma baru bagi hakim-hakim peradilan TUN di seluruh Indonesia. Namanya tak hanya tertanam dalam putusan-putusan yang meresap ke akar hukum.

Dedikasi, integritas, dan kepakaran ilmiah yang menembus batas. Rektor Undip menegaskan, seleksi ketat melibatkan aspek sikap dan pengakuan internasional dalam pemberian gelar itu.”

Gelar itu bukan sekadar kebanggaan, melainkan beban. Beban untuk tetap mengemban amanah, menjaga nama baik Undip, serta berkontribusi nyata bagi negeri yang tercinta. Dalam kedalaman mata, terpantul tekad yang tak tergoyahkan, siap merajut lembaran baru dalam peradaban hukum bangsa.

Ia memohon doa agar diberikan kekuatan dan keistikamahan dalam menjaga integritasnya. “Baik di bidang hukum maupun di bidang pendidikan,” ujar Datuk Yulius.

Sumber : Majalah MATRA Edisi Mei 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: