Michael Bambang Hartono, kelahiran 2 Oktober 1941, salah satu atlet cabang bridge dan merupakan atlet paling senior dalam kontingen Indonesia di Asian Games 2018. (Antara)
EDITOR.ID, Jakarta,- Atlit Brigde, Michael Bambang Hartono mencuri perhatian masyarakat Indonesia. Kenapa? Karena ia merupakan orang terkaya nomor satu di Indonesia yang juga bos Djarum Grup. Yang membuat masyarakat terpukau karena selain ia orang terkaya, di usianya yang sudah 78 tahun, namun semangat Bambang Hartono demi merah putih sangat diacungi jempol.
Pria inipun mampu menyumbang prestasi bagi kontingen Indonesia di Asian Games 2018 . Pengusaha yang memiliki harta Rp 225 Triliun ini sukses mempersembahkan medali perunggu cabang bridge ditengah dominasi atlet brigde asal China, Taiwan dan Hongkong yang dikenal sebagai juara dunia brigde.
Berlaga di nomor supermixed, Bambang bersama adiknya, Budi Hartono, kalah dari pasangan China di babak semifinal bridge Asian Games 2018 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran Jakarta, Minggu. Pasangan kakak beradik pemilik Grup Djarum dan BCA ini mencatatkan skor akhir 60-137, dikutip dari laman resmi asiangames2018.com.
Melansir dari situs resmi Asian Games 2018, bos PT Djarum itu mulai bermain bridge sejak berumur enam tahun.
Ia mendapat penghargaan medali emas yang diberikan oleh World Bridge Federation (WBF).
Selain menduduki kursi bos PT Djarum, Bambang Hartono juga menjadi pimpinan di Bank BCA bersama adiknya, Budi Hartono. Bambang Hartono memang sangat menyukai bermain bridge. Ia melakukan olahraga permainan kartu itu supaya menjaga memori otak.
Melansir dari laman Forbes pada Maret 2018, salah satu bos Djarum Group tersebut tercatat memiliki kekayaan sebesar USD 16,7 miliar atau sekitar Rp 225 triliun. Dengan angka fantastis itu, Bambang memiliki pesan bagi siapapun yang ingin menjadi ahli atau pakar dibidangnya masing-masing.
Menurut Bambang, kunci untuk menjadi ahli dalam bidang tertentu adalah usaha sejak dini. Proses seseorang untuk berhasil pasti membutuhkan waktu yang tidak instan.
“Kita harus mulai belajar sedini mungkin. Mau jadi perenang? Kalau perlu pas lahir berojol, masukin air. Bayi lahir tidak akan tenggelam saat dimasukan air. Artinya, semua itu proses, dari dini sekali,” tuturnya pada Selasa (21/8/2018) silam.
Hal tersebut ia terapkan sendiri. Bambang telah bermain bridge sejak dirinya menginjak sekolah dasar yakni 1 SD. Ia berujar, bermain bridge melatihnya agar tidak mudah lupa.
“Bridge adalah salah satu cabang olahraga yang jarang dimainkan. Jika Anda bermain bridge, maka ini akan membantu Anda untuk tercegah dari pikun atau mudah lupa. Karena Anda mengasah otak Anda setiap hari,” pungkasnya.
Polli Bert Toar (64), partner Bambang Hartono yang akan berlaga di cabang bridge Supermixed Asian Games 2018 membenarkan, kelebihan Bambang adalah terletak pada ketelitiannya.
“Positifnya memang dia ini sangat teliti dan hati-hati. Jadi kalau lagi main dengan dia, strateginya memang dalam sekali,” ungkapnya.
Selain Bambang, Indonesia menerjunkan beberapa atlet bridge kategori supermix seperti Bert Toar Polii, 64 tahun, Frangky Karwur, 52 tahun, Jemmy Bojoh, 47 tahun, dan dua atlet wanita yaitu Conny Sumampauw, 43 tahun dan Rury Andhani, 34 tahun.
“Lawan menunjukkan performa yang konsisten. Di kelompok putri, mereka adalah juara dunia, sementara untuk mixed team ada tiga orang dari mereka yang mantan juara dunia 2017,” kata Hendra Railis, salah satu kapten tidak bermain tim Indonesia.
Perunggu lain juga direbut tim campuran yang diperkuat Taufik Asbi/Lusje Bojoh,Robert Parasian/Joice Tuejeh, dan Bill Mondingir/Ervita Lasut. Indonesia juga kalah dengan skor 87-121 dari Cina.
“Seharusnya Indonesia dan China itu tak bertemu di semifinal. Kami bertemu mereka terlalu dini. Dan dalam dua nomor China mengalahkan Indonesia. Sebagai manajer tim, saya salah mengambil keputusan,” kata Eka Wahyu Kasih, Ketua Ketua Umum Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI) yang juga jadi manajer tim, dikutip Senin (27/8/2018).
Cabang olahraga bridge akan memperebutkan enam medali emas dari enam nomor pertandingan, masing-masing tiga nomor beregu dan tiga nomor pasangan. Nomor beregu mempertandingkan beregu putra, beregu campuran dan beregu Super Mixed.
Kini harapan tuan rumah Indonesia untuk meraih medali emas bridge Asian Games ada di tiga nomor tersisa, yaitu di nomor pasangan, masing-masing pasangan putra, putri dan campuran.
Pada Asian Games ini, bridge merupakan olahraga yang pertama kali dimainkan. Ada enam medali emas yang disiapkan untuk para pemenang cabang olahraga ini. (tim)