EDITOR.ID, Yogyakarta,- Polres Bantul Yogyakarta memastikan bahwa makanan takjil sate lontong mengandung racun jenis C. Usai menyantap sate tersebut, bocah berusia 10 tahun, Naba Faiz Prasetya, tewas. Putra dari driver ojol asal Pedukuhan Salakan, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul ini sempat muntah-muntah.
Paket makanan takjil Sate lontong beracun itu sedianya dikirim wanita misterius untuk diberikan kepada Tommy dengan mengatasnamakan dikirim dari “Pak Hamid Pakualaman.” Namun oleh warga Vila Asri FF 01, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul ini ditolak karena tak kenal dengan si pengirimnya.
Akhirnya dibawa pulang pengirimnya, driver ojol bernama Bandiman dan diberikan ke putranya. Namun sate beracun tersebut justru merenggut nyawa putra Bandiman.
Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi memastikan takjil yang menewaskan nyawa bocah malang itu positif mengandung racun. Polisi juga mengaku sudah mengantongi identitas wanita misterius pengirim takjil tersebut dan kini masih diburu.
“Untuk hasilnya sementara positif mengandung racun. Untuk racunnya jenis C,” kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi di ruang kerjanya, Polres Bantul, Jalan Jenderal Sudirman, Kapanewon Bantul, Kamis (29/4) sebagaimana dilansir dari detikcom.
Ngadi mengatakan racun jenis C ini ditemukan pada bumbu sate. Sebab tak ditemukan kandungan racun pada bagian sate yang tidak terkena bumbu.
“Bumbu sama sate yang ada di bumbunya itu, intinya di bumbunya,” ucapnya.
Driver ojol, Bandiman dan istrinya menunjukkan foto buah hatinya yang meninggal usai makan paket takjil misteriusDriver ojol, Bandiman dan istrinya menunjukkan foto buah hatinya yang meninggal usai makan paket takjil misterius Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Untuk memburu wanita tersebut, polisi juga telah mengumpulkan keterangan saksi dan rekaman CCTV. Polisi pun mengaku sudah mendapatkan petunjuk tentang sosok wanita misterius tersebut.
“Ya identitas dan ciri-cirinya (pelaku) sudah kita dapatkan. Tapi baru ciri-ciri, untuk identitasnya semoga tidak lama lagi,” kata Ngadi.
Sang driver ojol, Bandiman teringat wanita tersebut masih berusia muda dan berparas cantik. Selain itu, saat menghampirinya wanita itu mengenakan hijab dan membawa dua kotak makanan yang berisi sate ayam lontong, dan satu lagi berisi snack.
“Kalau ciri-ciri dia pakai motor, berhijab umur sekitar 20-25 tahun, sendirian. Orangnya putih tinggi sekitar 160an cm pakai jilbab dan pakai baju warna cream. Kalau motor jenisnya dan pelat nomor tidak tahu. Orangnya ayu (cantik), tidak pakai masker saat itu,” ujarnya. (tim)