Jakarta, EDITOR.ID,- Nasib apes dialami Walikota Bandung Yana Mulyana (YM). Ia tertangkap basah menerima suap Rp924,6 juta dari proyek pengadaan CCTV dan Internet Service Provider (ISP) untuk layanan digital Bandung Smart City di Pemerintah Kota Bandung senilai Rp2,5 miliar.
Uang tersebut ia terima dari dua vendor dengan kode “Nganter Musang King”.
Duit haram itu diterima Yana bersama Dadang Darmawan (DD) selaku Kepada Dinas Perhubungan Pemkot Bandung melalui perantara Khairul Rijal (KR) selaku Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkot Bandung.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan kasus suap tersebut berkaitan dengan pencanangan proyek Bandung Smart City yang digagas pada 2018.
Ia menambahkan pada saat Yana Mulyana menjadi Wali Kota Bandung pada 2022, proyek tersebut masih mengupayakan peningkatan layanan internet dan CCTV.
“Yang menjadi penyedia layanan CCTV dan jasa internet untuk Bandung Smart City yaitu PT SMA dengan posisi BN selaku Direktur dan AG selaku Manager dan juga PT CIFO dengan posisi SS selaku CEO,” ujar Nurul Ghufron, saat jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Minggu dinihari (16/4/2023).
Lebih lanjut Nurul Ghufron mengungkapkan Satgas KPK menyita Rp924 juta dari operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar di Bandung.
“Sebagai bukti awal penerimaan uang oleh YM dan DD melalui KR senilai sekitar Rp924,6 juta,” tegasnya.
Kasus dugaan suap ini bermula saat Pemkot Bandung pada 2018 mencanangkan Bandung sebagai kota cerdas melalui program Bandung Smart City.
Saat Yana dilantik menjadi Walikota Bandung pada 2022, menggantikan mendiang Oded M Danial, program Bandung Smart City masih terus memaksimalkan layanan, di antaranya dengan layanan CCTV dan ISP.
Adapun yang menjadi penyedia layanan CCTV dan jasa internet (ISP) untuk Bandung Smart City adalah PT Sarana Mitra Adiguna (SMA) dengan Benny (BN) selaku Direktur dan Andreas Guntoro (AG) selaku Manager.
Proyek ini juga dikerjakan PT Citra Jelajah Informatika (CIFO) dengan Sony Setiadi (SS) selaku CEO. Tiga orang itu ikut diamankan KPK saat tangkap tangan Jumat kemarin (14/4/2023).
Sekitar Agustus 2022, Andreas dengan sepengetahuan Benny bersama dengan Setiadi menemui Yana di Pendopo Walikota.
Tujuannya adalah supaya diloloskan untuk mengerjakan proyek pengadaan CCTV di Dishub dan Diskominfo Pemkot Bandung.
“Pertemuan tersebut difasilitasi KR selaku Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkot Bandung,” tutur Ghufron.
Kemudian, pada Desember 2022, kembali dilakukan pertemuan antara Sony, Khairul, dan Yana di Pendopo Walikota.
Usai Menyuap Walikota PT CIFO Dinyatakan Sebagai Pemenang Tender
Pada pertemuan tersebut tercatat ada pemberian sejumlah uang dari Sony kepada Yana, sekaligus membahas pengkondisian PT CIFO sebagai pelaksana pengadaan ISP di Dishub Pemkot Bandung.