Semarang – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta Gubernur DKI Anies Baswedan memberikan data jumlah perantau yang sudah keluar Jakarta untuk mudik.
Data tersebut, kata Hendrar, nantinya akan dicek masing-masing daerah tujuan perantau sehingga dapat membantu deteksi dan upaya pencegahan penyebaran virus corona (covid-19) yang dibawa oleh perantau.
“Kita ini yang di bawah, di daerah terus ditekan diminta melakukan pendataan terus, kenapa kok pas di Jakarta tidak didata lebih dulu, yang ke Semarang berapa, yang ke Winogiri berapa, nanti data itu dikirim untuk bisa melakukan tindakan selanjutnya”, kata Hendrar usai meninjau rumah isolasi corona di Semarang, Minggu (29/3).
“Kalau sekarang apa-apa yang ditekan daerah, yang diminta daerah, terus yang di Jakarta kerjanya apa,” katanya.
Sebab itu, dia meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk berkomunikasi aktif dengan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk membuat data.
Meski belum sebanyak seperti di Wonogiri, jumlah perantau dari Jakarta yang masuk Kota Semarang mulai meningkat. Untuk itu, Pemkot Semarang bersama Polri dan TNI memperketat pemberlakuan protokol kesehatan kepada setiap penumpang transportasi umum dari Jakarta baik bus, kereta api hingga pesawat.
Direktur Lalu-Lintas Polda Jateng Kombes Polisi Subandriya mengatakan Polda Jawa Tengah melakukan screening atau pemeriksaan di seluruh terminal bus di Jawa Tengah dan akses jalur perbatasan untuk mencegah penyebaran covid-19.
Proses screening diawali dengan penerapan standar protokol kesehatan, yakni pemeriksaan suhu tubuh, cuci tangan hingga sterilisasi dengan desinfektan pada awak bus dan penumpangnya.
Khusus untuk penumpang asal Jakarta, pihak Kepolisian akan melakukan pendataan jejak aktivitas, terlebih bagi yang mengeluh atau mengalami sakit seperti demam, batuk dan sesak nafas. Hal ini dilakukan karena Jakarta telah ditetapkan sebagai zona merah covid-19.
“Ini langkah pro aktif kami karena melihat arus dari Jakarta masuk Jateng terus mengalami kenaikan,” katanya.
Menurut Subandriya, berdasarkan pendataan penumpang, para pemudik mengambil langkah pulang ke kampung halaman karena sudah tidak bekerja.
“Tempat kerja mereka tutup imbas corona, apalagi kita tahu bila Jakarta itu zona merah. Ini yang kita lihat sehingga jangan sampai penyebarannya makin masif karena dibawa oleh perantau yang mudik ke Jateng.”, ungkap Direktur Lalu-Lintas Polda Jateng Kombes Polisi Subandriya.