EDITOR.ID – Indramayu, Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar (Cak Imin), enggan menanggapi kegaduhan menyoal rencana kepulangan pemimpin besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Indonesia. Cak Imin menyatakan dirinya meyerahkan sepenuhnya soal itu kepada pemerintah dan HRS. Ia juga mengatakan persoalan hukum yang ikut tertarik di dalam pusaran HRS, sebaiknya diserahkan kepada pihak berwajib.
Hal itu dikatakan Cak Imin kepada awak media usai menghadiri acara dialog dan tatap muka dengan petani, nelayan dan pelaku usaha di pelabuhan Karangsong Kabupaten Indramayu, Jumah (6/11). Ikut hadir dalam acara tersebut, anggota Komisi V DPR RI Dedi Wahidi, Ketua DPW PKB Jawa Barat, Syaiful Huda dan Calon Bupati Indramayu, Sholihin. Sepanjang adanya informasi tentang rencana kepulangan HRS, Cak Imin bahkan tidak melakukan komunikasi. “Tidak, saya tidak ada komunkasi. Kita serahkan sepenuhnya kepada yang bersangkutan (HRS) dan pemerintah,” sergah pria yang juga akrab disapa Gus Ami ini.
Sebelumnya, gaduh soal rencana kepulangan HRS ke Indonesia sempat menyeret nama Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD. Dijelaskan Mahfud, ada dokumen yang menunjukkan data Habib Rizieq memang melanggar keimigrasian yaitu overstay. Mahfud menuturkan, HRS sebetulnya berstatus akan dideportasi. Hanya saja, kata dia, deportasi batal dilakukan karena HRS mau pulang sendiri tanggal 10 November. “Memang masalah pelanggaran imigrasi Habib Rizieq sudah diselesaikan pada 2 November.
Itu artinya sebelum diusir pemerintah Arab Saudi dia sudah mau pulang sendiri,” tutur Mahfud kepada sejumlah media.
Dari dokumen dan kronologi yang ada, Mahfud menganggap wajar dalam pengumuman kepulangan ke Indonesia pada 4 November 2020, HRS mengancam siapa pun yang menyebutkan dia overstay akan digugat. “Dia kan umumkan itu pada tanggal 4 kan (4 November). Klirnya tanggal 2. Tapi kan sebelum itu kan iya (overstay). Tapi seumpama, semisal, kalau saya mau dilaporkan, laporkan saja. Saya punya data. Malah sebelum ke pengadilan, saya buka kalau saya dilaporkan,†kata Mahfud MD dalam siaran Kompas TV, Jumat (6/11).
HRS dalam pengumuman tanggal kepulangan ke Indonesia di siaran kanal YouTube Front TV, Habib Rizieq mengancam melaporkan siapa pun yang menyebutnya overstay kepada polisi. “Saya nyatakan mulai hari ini, siapa pun, termasuk pejabat Indonesia, baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri, kalau ada yang mengatakan saya overstay, saya akan tuntut secara hukum, karena itu menuduh saya melakukan pelanggaran. Sudah tidak ada lagi tuh cerita overstay. Buang saja ke tong sampah, kita sudah tidak ada lagi overstay,†kata Habib Rizieq.