Reza juga dituding mengakses WhatsApp kepala sekolah tanpa izin dan integritasnya sebagai guru diragukan.
Sosok Pak Reza di Mata Orang Tua Murid
Menurut salah satu siswa, Lupi, Mohamad Reza Ernanda merupakan salah satu guru yang memiliki kualitas baik.
Sehingga, berat baginya dan kawan-kawannya untuk menerima pemecatan Pak Reza begitu saja. “Padahal ngajarnya bagus, bukan cuma ngajar tapi bisa sambil bermain, gurunya seru ngajarnya berkualitas,” kata Lupi sebagaimana dilansir dari Tribunnewsbogor.
Salah satu orang tua murid yang ikut dalam aksi protes tersebut, Kusuma mengatakan Reza adalah guru terbaik di sekolah itu. “Ya intinya mah orang tua keberatan sama pemecatan Pak Reza secara sepihak dari kepala sekolah,” ujarnya ditemui di sekolah.
Di mata siswa dan orang tua, Reza merupakan sosok guru yang baik dan membuat murid cepat berkembang. Reza juga memiliki loyalitas yang tinggi.
“Pak Reza itu luar biasa banget cara ngajarnya, pendekatannya ke anak-anak, bukan masalah ini guru favorit, tapi guru yang bisa membawa anak jadi baik banget berkembang banget, kalau ngajarnya sudah lama di sini,” katanya
Walikota Bima Arya Turun Tangan Kepsek Balik Dipecat
Lebih lanjut, kabar pemecatan Pak Reza yang viral ini lantas sampai di telinga Wali Kota Bogor Bima Arya. Tak lama kemudian Pak Wali langsung turun tangan mendatangi sekolah tersebut.
Bima Arya pun melakukan investigasi atas dugaan pungli yang dilakukan Kepala SDN 1 Cibeureum, Nopi Yeni. Hasil dari investigasi tersebut, Nopi Yeni terbukti melakukan gratifikasi.
“Kita itu mendapatkan laporan dari warga, kita menindaklanjuti. Tetapi mungkin ibu kepala sekolah menduga yang melaporkan itu adalah Reza, padahal itu laporan pengaduan masyarakat,” tegas Bima.
Bima pun justru memecat kepala sekolah pemecat guru honorer itu. “Jadi diberikan sanksi untuk bergeser diberhentikan sebagai kepala sekolah dan nanti akan ditetapkan sanksinya seperti apa,” katanya.
Hasil pemeriksaan Inspektorat Kota Bogor, terbukti ada pelanggaran yang dilakukan oleh Kepala Sekolah. Bima langsung mengeluarkan SK untuk memberhentikan kepala sekolah dan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
“Kepala sekolah sendiri telah di BAP oleh inspektorat dan terbukti telah menerima gratifikasi,” tegasnya.
Pak Reza Tetap Mengajar
Selain itu, Bima Arya juga menjelaskan bahwa Mohamad Reza Ernanda masih bisa mengajar di sekolah tersebut. Hal itu karena pihaknya membatalkan keputusan pemecatan terhadap Pak Reza.
“Tadi saya melakukan mediasi akhirnya disepakati oleh kepala sekolah untuk menerima keputusan wali kota,” papar Bima Arya.