?Upaya memberikan penjelasan ini merupakan upaya mendasar yang harus dilakukan, ini akan membantu Kepala Desa untuk mengatasi kesulitan dalam memberi penjelasan kepada warganya,” tambahnya.
Setibanya di titik terakhir, di Pondok Pesantren Ash-Shofwah Al-Malikiyyah Wagub Emil mendapat masukan terkait pemulasaraan jenazah.
?Ada yang mendasar lagi yaitu terkait dengan adanya anggapan bahwa kalau meninggal karena covid19 itu tidak disholatkan, sehingga penting adanya perwakilan keluarga yang menggunakan APD untuk menyaksikan pemulasaraan jenazah,? jelasnya.
?Kita bisa memaksimalkan fasilitas kesehatan terdekat untuk membantu masyarakat mendeteksi keluhan yang dialami masyarakat agar masyarakat sadar dulu terhadap kondisi kesehatannya masing-masing, memahami apakah ada potensi komorbid atau tidak,? jelas Emil.
?Ini akan meminimalisir ketakutan masyarakat untuk memeriksakan kesehatan dirimya sekaligus dari pemeriksaan ini bisa menjadi pintu masuk bagi tenaga kesehatan tingkat Desa,? imbuhnya.
Sebelum berpamitan Wagub Emil mengapresiasi peran pondok pesantren termasuk Kyai dan guru
?Kita harus mengapresiasi upaya dari tokoh-tokoh agama yang sudah berusaha memberikan teladan tetapi kita juga harus melakukan berbagai hal untuk meng-counter hoax yang ada,? ungkapnya.