Tokoh Muda NU-Presiden Israel Bertemu Tuai Kecaman Publik, Ini Jawaban PBNU Sangat Mengejutkan!

Empat tokoh muda NU yang bertemu Presiden Israel tersebut antara lain Dr Zainul Maarif Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU yang juga sekaligus dosen Universitas NU. Sementara tiga tokoh muda NU lainnya berasal dari Fatayat NU, PWNU Banten, dan PP Pagar Nusa. Pertemuan tersebut menimbulkan kontroversial karena rakyat Indonesia sedang mengecam aksi serangan Israel yang keji.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (ketiga kiri) dalam konferensi pers di Kantor PBNU Jakarta, Selasa (16/7/2024). (ANTARA/Sean Filo Muhamad)

Tidak boleh, misalnya, ada tujuan pengembangan beasiswa, misalnya, tidak. Tidak ada tujuan untuk pengembangan kegiatan ini dan itu, tidak ada.

Satu-satunya yang diperbolehkan adalah yang bertujuan untuk membantu rakyat Palestina. Itu satu-satunya yang diperbolehkan. Dan ini harus dinyatakan secara eksplisit kepada semua pihak yang melakukan engagement.

Dalam suasana yang ada saat ini, situasi yang ada saat ini – saya kira sebelumnya kita sudah menyatakan dengan tegas – bahwa kita menuntut dihentikannya segera kekerasan, gencatan senjata, dan upaya-upaya kita terus lakukan.

Saya bisa tambahkan tentang prinsip membantu rakyat Palestina itu tadi, bahwa harus ada perhitungan dan perencanaan strategis yang jelas dan nyata, dengan siapa melakukan engagement, hasilnya apa, ini semuanya harus jelas. Jadi tidak asal jalan tanpa terlebih dahulu merencanakan capaian-capaian yang ditargetkan.

Maka termasuk juga menanggapi keadaan saat ini, tuntutan kita untuk dihentikannya kekerasan. Kita juga melakukan langkah-langkah yang nyata dan strategis dan memang sungguh-sungguh kita rancang untuk mengarah pada kemajuan, upaya mencari jalan keluar dari masalah yang ada.

Sekarang, misalnya, dalam waktu dekat, kami sudah melayangkan surat, PBNU mengundang salah seorang pejabat dari Pemerintah Palestina untuk datang ke Indonesia. PBNU akan memfasilitasi – sebagai tuan rumah – untuk melakukan engagement di Indonesia ini dengan berbagai pihak untuk bersama-sama menggalang upaya bersama dalam membantu, sekali lagi, membantu rakyat Palestina menuju jalan keluar dari masalah yang mereka hadapi saat ini.

Ada satu hal yang perlu saya tambahkan juga, bahwa baru saja kami menerima informasi, bahwa ada satu lembaga atau organisasi yang bernama Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian yang membuat website rahim.or.id.

Di dalam website-nya ini dia mencantumkan bahwa seolah-olah bagian dari jaringan organisasi ini adalah LBMNU, bahkan mencantumkan logo LBMNU di dalam website-nya. Saya sudah melakukan klarifikasi kepada LBMNU di PBNU. Ini ketuanya ada di sini, Pak Mahbub Maafi. Ternyata tidak ada dengan LBM PBNU.

Tidak ada. Dan setelah dirunut, ternyata ini dari LBM PWNU DKI. Maka tadi juga saya sudah minta kepada Ketua Tanfidziyah DKI, Saudara Samsul Maarif, untuk melakukan klarifikasi: ini maksudnya apa? Dan kami minta kepada lembaga atau organisasi yang bersangkutan untuk men-take down ini, karena kita tidak menginginkan ada klaim yang tidak diketahui oleh PBNU.

Saya kira ini, sekali lagi, satu contoh bagaimana kegiatan-kegiatan dari lobi Israel di berbagai tempat di seluruh dunia ini terkadang tidak sensitif terhadap konteks realitas setempat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: