Terbaru! Dudung Perintahkan Prajuritnya Hentikan Intimidasi Effendi Simbolon

Hal ini disampaikan Jenderal Dudung saat kunjungan kerjanya untuk meningkatkan ketahanan pangan di Desa Kesumbo Ampai, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Jakarta, EDITOR.ID,- Polemik pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang menyebut TNI layaknya gerombolan karena ada keretakan hubungan antara Panglima TNI dan Kasad, akhirnya berakhir sudah.

Hal ini setelah Effendi Simbolon menyampaikan permohonan maaf setelah menyebut TNI seperti gerombolan. Kasad akhirnya menghentikan intimidasi dan kemarahan prajurit hingga perwira tinggi TNI AD.

Pasalnya orang nomor satunya atau Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman akhirnya memerintahkan kepada seluruh prajurit untuk menghentikan kemarahan mereka melalui media sosial.

Hal ini disampaikan Jenderal Dudung saat kunjungan kerjanya untuk meningkatkan ketahanan pangan di Desa Kesumbo Ampai, Kabupaten Bengkalis, Riau.

“Saya dengar hari ini Pak Effendi Simbolon akan press conference dan meminta maaf, ya artinya menurut saya memang beliau punya hak konstitusional sebagai anggota dewan,” tuturnya.

Kemudian, Jenderal TNI Dudung Abdurachman menegaskan bahwa TNI mempunyai kehormatan dan harga diri dan tidak ada pihak yang boleh mengganggu kehormatan dan harga diri TNI tersebut. Hal itu karena TNI AD telah melaksanakan tugas-tugas di daerah operasi maupun tugas lainnya untuk membantu rakyat.

Oleh karenanya, dia merasa kasihan dengan para prajurit TNI jika masalah tersebut terus menerus dikembangkan.

“Saya sudah lama bertugas di daerah operasi. (jadi kalau) tidak tahu, atau paham terhadap fakta dan bukti yang sebenarnya jangan asal bicara. Karena menyakitkan. dan saya sampaikan ke prajurit karena banyak di sosmed yang menyampaikan kemarahannya. Saya minta hentikan. Beliau pun sudah meminta maaf. TNI pada umumnya tetap solid,” kata Jenderal Dudung, Rabu (14/9/2022).

Di sisi lain, Dudung meyakini bahwa pernyataan Effendi tersebut tidak mewakili anggota dewan. Apalagi mewakili partainya, PDIP, yang menurut Dudung betul-betul dekat dengan TNI AD dan selalu perhatian kepada wong cilik.

“Saya yakin apa yang disampaikan Pak Effendi Simbolon tidak mewakili anggota dewan, apalagi mewakili partainya. Setahu saya PDIP sangat dekat dengan TNI AD, selalu perhatian terhadap wong cilik, sehingga tidak mungklin mewakili anggota dewan dan partainya. Semua anggota Komisi I baik,” tambahnya.

Kendati demikian, dia tidak menampik bahwa antara dirinya dengan Panglima TNI Andika Perkasa memiliki sedikit gesekan. Namun, dia mengatakan bahwa gesekan itu masih dalam taraf yang wajar, antara bawahan dengan atasan.

“Kalau saya dengan Pak Andika ada perselisihan sedikit itu biasa. Antara pejabat lama dan penajabat baru, itu biasa. Siapaun, mungkin di sini antara bupati dengan wakil bupati ada yang berbeda, itu biasa. Tetapi TNI umumnya kita tetap solid kita masih menjalankan perintah, ini salah satunya program ketahanan pangan ini perintah Panglima TNI,” tegas Dudung. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: