“Aku keliru ngomong kan ciloko. Ini kampanye, pengajian. Pengajian di gereja. Aku bingung,” sambungnya disertai gelak tawa.
Sebelumnya, MUI Jatim mengeluarkan imbauan untuk tidak lagi menggunakan salam lintas agama. Salam dianggap bagian dari ibadah yang bersifat eksklusif dan tak seharusnya dicampuradukkan dengan agama lain.
“Kami menandatangani atau membuat seruan itu karena doa itu adalah ibadah, misalnya saya terangkan salam, Assalamualaikum itu doa, salam itu termasuk doa dan doa itu ibadah,” ujar Ketua Umum DP MUI Jatim, Abdusshomad Buchori , Minggu (10/11/2019). (tim)