Sosok Pius Lustrilanang, Dulu Aktivis 98 Kini Pejabat Tinggi BPK, Kantor Disegel KPK

Setelah namanya dikaitkan dengan penangkapan OTT Pj Bupati Sorong, kekayaan Pius Lustrilanang juga menjadi sorotan publik. Pasalnya nilai harta kekayaan Pius meroket dan cukup fantastis yakni Rp 9,28 miliar.

Mantan Aktivis dan Kini Anggota BPK Pius Lustrilanang

Adapun alat transportasi dan mesin, di antaranta mobil BMW 520I tahun 2015 yang merupakan hasil sendiri senilai Rp 900 juta; lalu mobil Toyota Voxy tahun 2020, hasil sendiri senilai Rp 506,7 juta; dan mobil Toyota Fortuner 2,4 VRZ 4X4 A/T tahun 2018, hasil sendiri senilai Rp 470,5 juta.

Lainnya, ada harga bergerak lainnya senilai Rp 381 juta, surat berharga Rp 540 juta, serta kas dan setara kas senilai Rp 3,145 miliar

Sosok Pius Lustrilanang, Dari Aktivis 98, Politisi Hingga Pimpin BPK

Pria kelahiran, Palembang , 10 Oktober 1968 dikenal sebagai seorang aktivis dan politisi Indonesia, yang kini sebagai anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

Nama Pius sempat populer pada akhir tahun 90an, ketika dia melapor ke Komnas HAM tentang penculikan dan penyekapan yang dialaminya selama 2 bulan, yang dilakukan oleh orang-orang tak dikenal.

Era saat itu adalah momen sebelum kejatuhan Presiden Soeharto, yang diwarnai kegaduhan politik dan keamanan. Banyak terjadi peristiwa penculikan dan kasus orang hilang. Sebagai seorang aktivis, Pius aktif sebagai Sekretaris Jenderal Solidaritas Indonesia untuk Amien dan Mega (SIAGA).

Harian Kompas, 12 Februari 1998 memberitakan, Pius Lustrilanang merupakan aktivis 98 dari Aliansi Demokrasoi Rakyat (Aldera). Di bawah rezim Orde Baru, Pius pernah diculik bersama dengan Desmond J Mahesa (Direktur LBH Nusantara) pada 4 Februari 1998. Hilangnya Pius berkaitan erat dengan aktivitas mereka.
Begitu kerasnya tekanan yang dialaminya sehingga ia pergi ke Belanda untuk menghindari terulangnya kejadian buruk menimpanya kembali.

Pius Lustrilanang berasal dari keluarga intelektual yang bukan aktivis. Ayahnya yang berdarah Minangkabau, Djamilus Zainuddin, adalah seorang Profesor yang jadi Guru Besar di Fakultas Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya Palembang, sedangkan ibunya, Fransiska Sri Haryatni adalah seorang wanita berdarah Jawa.

Dari seorang aktivis, Pius akhirnya terjun ke politik dengan masuk ke partai Gerindra. Pada pemilu tahun 2009 Pius berhasil menjaring suara yang cukup untuk mengantarkannya duduk di kursi DPR RI sebagai wakil rakyat yang telah memilihnya untuk periode tahun 2009-2014.

Jabatan lain yang dipegang oleh Pius adalah CEO dari PT Brigass Trilanang Security.

Pada tahun 2023, Pius Lustrilanang memperoleh gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Jenderal Soedirman dalam bidang Ilmu Manajemen Pemerintahan Daerah.

Riwayat Pendidikan

Menyelesaikan SMA Kolose De Britto, Yogyakarta, tamat pada tahun 1987, dilanjutkan menekuni ilmu politik jurusan Hubungan Internasional (HI) Universitas Parahyangan (1995).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: