SMRC: Jika Pilpres Masuk Putaran Kedua, Ganjar-Anies Bersaing Ketat

Saiful menjelaskan alasan utama Ganjar dan Anies berpotensi besar masuk putaran kedua. Karena, lanjut Saiful, dalam setahun terakhir tren elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengalami konsistensi dengan suara teratas.

Selanjutnya, hasil analisis terhadap data survei SMRC Desember 2022 menunjukkan bahwa apabila tingkat ‘popular’ Anies dan Ganjar sama, maka hasil elektabilitas keduanya mengalami perubahan, Ganjar naik menjadi 52,4 persen dan Anies 39,5 persen.

“Hasil analisis terhadap data survei SMRC Desember 2022 menunjukkan, jika tingkat kedikenalan Anies dan Ganjar sama, maka hasil elektabilitas keduanya mengalami perubahan, Ganjar naik menjadi 52,4 persen, Anies 39,5 persen,” tegas Saiful.

“Jadi, Ganjar sudah dapat 50 persen lebih, menurut prediksi kita pada survei Desember ini,” lanjutnya.

“Sekarang posisi Ganjar 43,3 persen sementara Anies 40,5 persen. Tapi, kalau sudah ada keseimbangan sosialisasi, kemungkinan Ganjar 52,4 persen sementara Anies 39,5 persen. Data ini menunjukkan bahwa dilihat dari probabilitasnya, pada putaran kedua, Ganjar akan unggul,” imbuhnya.

Ia menjelaskan maksimal pasangan calon presiden pada Pemilu 2024 hanya 4. Tiga tokoh politik itu menurutnya yang paling memungkinkan atau diprediksi bakal maju sebagai Capres 2024.

Dengan demikian, SMRC juga memprediksi Ganjar berpeluang bakal bersaing ketat di putaran kedua apabila Pilpres 2024 diikuti oleh tiga hingga empat pasang calon.

“Karena tiga ini yang paling kompetitif. Di antara calon ini kemungkinan yang masuk ke putaran kedua adalah Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan,” ujar Saiful.

Sementara itu, calon lain adalah Anies yang mewakili Nasdem, PKS, dan Demokrat. Prabowo Subianto mewakili Gerindra dan PKB. Serta Airlangga Hartarto yang merupakan pimpinan partai terbesar di KIB.

“Jika yang maju adalah 4 nama ini, Ganjar mendapatkan dukungan yang paling baik dan memiliki selisih yang signifikan dengan nama-nama lain,” tutur Saiful.

Lebih lanjut, Saiful mengatakan data dukungan publik cukup konsisten dalam simulasi tiga calon. Ganjar didukung 33,7 persen,Anies 28,1 persen, dan Prabowo 26,1 persen, sementara yang belum menjawab 12,1 persen.

Dalam simulasi ini, tidak ada nama yang mendapatkan dukungan dominan. Bahkan tidak ada yang sampai 40 persen. Padahal untuk menang diperlukan dukungan 50 persen lebih.

Ia menyebut jika akhirnya partai-partai politik mengambil keputusan sesuai dengan aspirasi pemilih sebagaimana dijaring dalam survei, maka calon presiden kemungkinan adalah Ganjar, Anies, dan Prabowo. Sebab ketiga nama tersebut ialah yang paling kompetitif.

Menurutnya, dalam banyak studi dan survei, PDIP akan memiliki 2 nama yang sering disebutkan yakni Puan Maharani dan Ganjar. Namun yang dinilainya paling kompetitif di antara dua nama tersebut adalah Ganjar.

Berbagai Survei Menyebut Ganjar Selalu Teratas

Dalam berbagai survey lembaga lain menunjukkan Ganjar Pranowo selalu menempati urutan pertama. Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga menyebut Ganjar masih konsisten di posisi puncak mengalahkan nama-nama top lainnya. Bahkan, dalam semua simulasi, baik dalam 19 besar, 10 besar hingga 3 besar, politisi PDIP itu, tetap unggul dibanding Prabowo dan Anies.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: