EDITOR.ID, Indramayu – SMP Negeri Unggulan Indramayu sepekan terakhir melakukan uji coba belajar tatap muka. Berbeda dengan masa normal, belajar kali ini dengan menerapkan konsep “Outing Class”, yakni siswa belajar tidak di dalam ruangan tertutup.
Sesuai simulasi yang dilakukan sejak pekan lalu , para siswa belajar di luar kelas. Kebetulan kondisi sekolah di SMP Unggulan sangat mendukung karena lahannya luas sehingga ada banyak tempat untuk disulap menjadi kelas terbuka.
Pihak SMPN Unggulan juga memanfaatkan fasilitas aula yang ada. Aula berupa gedung tinggi dan luas itu, juga dimanfaatkan untuk penerapan belajar tatap muka.
Protokol kesehatan pencegahan wabah dilaksanakan secara ketat. Pihak sekolah mengatur jarak antar kurdi siswa.
Semua diatur dengan protokol kesehatan ketat. Dari mulai pertama siswa masuk, menuju lokasi kelas yang telah disiapkan, sampai saat mereka pulang.
“Siswa wajib memakai masker, diperiksa suhu tubuh, dan wajib cuci tangan. Kita sudah sediakan keran air khusus, juga ditentukan rute jalan menuju lokasi yang dijadikan kelas,” tutur Sutrisna, MPd, kepala sekolah tersebut, Rabu (28/10).
Lewat Outing Class, siswa belajar di halaman sekolah. Bangku sekolah diatur di taman-taman sekolah tersebut. “Respon orang tua dan siswa luar biasa. Mereka sangat senang. Ini menjawab kejenuhan siswa dan orang tua yang sudah hampir enam bulan tidak berangkat sekolah,” tutur Sutrisna.
Sekertaris Komite Sekolah, Ribaldi Chandra, SH menjelaskan, pada tahap simulasi, Outing Class diterapkan untuk siswa kelas 7. Ini karena semenjak mereka diterima di SMP Unggulan, belum pernah sekalipun bertemu dengan teman-teman mereka.
“Siswa belum kenal satu sama lain. Kangen mereka. Dengan Outing Class mereka jadi kenal. Namun interaksi antar siswa dibatasi. Ada petugas pengawas kusus yang memantau setiap pergerakan siswa. Jangan sampai bergerombol,” tutur dia.
Ribaldi menuturkan, jika simulasi ini dinilai berhasil, maka Outing Class akan diperluas ke siswa kelas 8 dan 9. Nantinya bila secara resmi diberlakukan, peraturan sekolah akan diberlakukan, diantaranya siswa ke sekolah memakai seragam.
“Kalau simulasi ini, siswa memakai pakaian bebas tapi sopan. Nanti bia diperluas untuk kelas 8 dan 9, kami berlakukan sistem shif,” tutur dia.
Penerapan konsep Outing Class (kelas terbuka) di SMP Negeri Unggulan Sindang, Kabupaten Indramayu memperoleh respon positif dari Dewan Pendidikan (Wandik) Jawa Barat.
Ketua Wandik Jawa Barat, Dr. Amung Ma’mun secara khusus mengapresiasi terobosan yang telah dilakukan sekolah tersebut. “Apa yang dilakukan SMP Unggulan sangat bagus. Terobosan yang dilakukan sekolah dan komite patut menjadi contoh bagi daerah lain,” tutur dia.