Selanjutnya, dari sisi konflik dirinya menyebut memang ada satu kecamatan yang rentan konflik di Kota Depok.
“Tetapi masih dalam batasan cukup, dan tidak terlalu membahayakan,” terangnya.
Idris mengungkapkan bahwa Depok merupakan kota yang damai, terbukti karena tidak adanya konflik antaragama dan suku.
Walikota Depok : Nggak Ada Tuh Konflik Antar Etnis di Depok?
Sehari sebelumnya Mohammad Idris juga mengklaim bahwa siapapun berhak melakukan sebuah survei. Namun, Idris membantah dan menyebut bahwa Kota Depok dalam suasana yang damai.
“Tetapi yang saya rasakan, di Kota Depok dalam suasana damai. Kita bisa meminta statement atau realita dari teman-teman Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), apakah memang ada diskriminasi atau tidak,” ucapnya, seusai melaksanakan kegiatan tarawih keliling (Tarling), di Masjid Jami At-Taqwa, Kecamatan Pancoran Mas, Senin (10/4/2023) malam.
Dirinya menyatakan bahwa sejauh ini di Kota Depok tidak pernah ada pertempuran antar suku dan semua dalam kondisi baik-baik saja.
“Di sini ada tidak suku Jawa bertempur dengan suku Betawi? Anggaplah sebagai pendatang dan suku sini asli, kan tidak pernah, kita selalu welcome. Dan suku-suku lain juga begitu,” ujarnya.
Idris menyebut bahwa suku terbesar di Kota Depok ini ada Jawa, Sunda, Minang, Batak dan suku-suku tersebut tidak pernah ditemukan adanya konflik etnis.
“Enggak pernah ada konflik-konflik etnis. Ini sebagai sebuah cerminan, kota yang damai,” pungkasnya.
Selama Ramadhan Walikota Depok Rajin Keliling Shalat Tarawih
Sebagaimana dilansir dari laman resmi Diskominfo Depok, Wali Kota Depok, Mohammad Idris rutin melaksanakan Salat Tarawih Keliling (Tarling) ke sejumlah masjid selama Ramadan. Selain bersilaturahmi dan menyerap aspirasi, momen tersebut digunakan untuk menyalurkan bantuan hibah untuk masjid.
“Sebanyak 20 masjid di Kota Depok mendapatkan bantuan dana hibah tahun ini,” kata Kiai Idris, sapaannya, usai Tarling Ramadan dan memberikan dana hibah ke Masjid Al-Ikhlas, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Rabu (05/04/23) malam.
Dikatakannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menyalurkan dana hibah pembangunan masjid dengan nilai mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 250 juta.
“Nominalnya rata-rata mendapat antara Rp 50 juta hingga Rp 250 juta, sebarannya tidak di seluruh kecamatan, karena beberapa kecamatan fokusnya pada posyandu,” jelas Kyai Idris.
Dalam kesempatan itu, sejumlah unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga melaksanakan Tarling Ramadan 1444 Hijriah, salah satunya Kapolres Metro Depok, Kombes Ahmad Fuady.