Seperti Apa Wujud Buraq Yang Dinaiki Rasulullah ke Sindratul Muntaha Saat Isra dan Mi’raj

Perjalanan sangat agung ini tentu menggunakan alat transportasi yang istimewa. Hal ini sangat penting mengingat rute serta persinggahan yang dilewati adalah tempat yang saling berjauhan beratus-ratus kilo jaraknya. Kendaraan yang dipakai oleh baginda Rasulullah selama Isra dan Mi’raj disebut dengan buraq.

Hal ini dikuatkan dengan hadits sebagai berikut:

قال رسول الله أتيت بالبراق وهو دابة أبيض طويل فوق الحمار ودون البغل يضع حافره عند منتهى طرفه

Artinya, “Rasulullah bersabda, ‘Aku didatangi (Jibril) bersama Buraq, ia adalah hewan tunggangan yang berwarna putih, (ukurannya) lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal (keledai), ia menaruh kukunya di ujung (tempat) yang ia lihat,’” (HR Muslim).

عن أنس أن النبي أتي بالبراق ليلة أسري به ملجما مسرجا فاستصعب عليه فقال له جبريل أبمحمد تفعل هذا فما ركبك أكرم على الله منه قال فارفض عرقا

Artinya, “Diceritakan dari sahabat Anas bahwa Rasulullah didatangi (Jibril) bersama Buraq di malam Isra Miraj dalam keadaan telah diberi tali kendali, diberikan wadah lampu kemudian Buraq enggan (ditunggangi). Maka Jibril mengatakan, ‘Apakah kepada Nabi Muhammad, engkau melakukan hal demikian (enggan ditunggangi), lantas siapakah sosok yang lebih mulia di sisi Allah darinya (Muhammad) yang telah menunggangimu?’” (HR Bazzar).

Buraq juga dapat ditunggangi lebih dari satu orang. Hal ini terbukti dengan kisah Rasulullah yang duduk di belakang Malaikat Jibril ketika menunggangi Buraq.

Selain itu, ia memiliki kebiasaan mengangkat kedua kaki belakangnya ketika akan terbang serta mengangkat kedua kaki depannya ketika akan turun. Hal ini sebagaimana dalam hadits:

قال رسول الله أتيت بالبراق فركبت خلف جبريل فسار بنا إذا ارتفع ارتفعت رجلاه وإذا هبط ارتفعت يداه

Artinya, “Rasulullah bersabda, ‘Aku didatangi (Jibril) bersama Buraq, maka aku menungganginya di belakang Jibril dan berangkatlah kami. Ketika ia (Buraq) hendak naik (terbang) maka ia angkat kedua kakinya (kedua kaki belakangnya) dan ketika hendak turun ia (Buraq) angkat kedua tangannya (kedua kaki depannya),’” (HR Hakim).

Selain itu, Syekh Ahmad bin Muhammad ats-Tsa’labi dalam tafsirnya menukil sebuah hadits dari sahabat Ibnu Abbas mengenai bentuk fisik Buraq yaitu:

عن ابن عباس قال رسول الله فأخذ بيدي وأخرجني من المسجد فإذا أنا بالبراق خده كخد الإنسان وذنبه كذنب البعير وعرفه كعرف الفرس وقوائمه كقوائم الإبل وأظلافه كأظلاف البقر وصدره كأنه ياقوت حمراء وظهره كأنه درة بيضاء عليه رحل من رحائل الجنة وله جناحان في فخذيه يمر مثل البرق

Artinya, “Diceritakan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda ‘Maka, (Jibril) mengambil tanganku serta mengeluarkanku dari masjid. Ketika itu aku melihat Buraq, pipinya bagaikan pipi manusia, ekornya bagaikan ekor unta dewasa, jambulnya bagaikan jambul kuda, kaki-kakinya bagaikan kaki unta, kuku-kukunya bagaikan kuku sapi, dadanya bagaikan batu permata yaqut, punggungnya bagaikan intan putih, ia dikenakan pelana dari pelana-pelana surga, ia memiliki dua sayap di kedua pahanya, ia berlari bagaikan kilat,’” (Ats-Tsa’labi Ahmad bin Muhammad, al-Kasyaf wal Bayan ‘an Tafsir al-Qur’an [Beirut: Dar Ihya Turats Arab, 2002 M], juz VI, halaman 56).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: