EDITOR.ID, Jakarta,- Sadis dan kejam para debt collector ini. Mereka mengeroyok anggota TNI demi ingin mengambil mobil yang sedang dikendarai. Padahal anggota TNI tersebut punya niat baik menolong keluarga pemilik mobil yang sedang sakit.
Anggota TNI itu bernama Serda Nurhadi, Babinsa Ramil Semper Timur II/O5 Kodim Utara. Demi menjalankan tugasnya sebagai TNI di garda terdepan sebagai pengayom masyarakat ia membantu seorang pemilik mobil
Namun ia justru dikeroyok puluhan debt collector. Kejadiannya di Gerbang Tol Koja Barat, Jakarta Utara. Namun dalam video yang viral di media sosial digambarkan seolah anggota TNI diserang oleh warga. Sehingga muncul persepsi salah paham.
Kapendam Jaya Kolonel Arh Herwin BS mengklarifikasi mengenai video viral itu. Dalam video viral itu tampak seorang anggota TNI yang sedang mengemudikan mobil dicegat oleh kerumunan warga. Peristiwa itu terjadi di gerbang tol.
Dalam video itu warga menyerang anggota TNI. Namun anggota TNI itu tidak memberikan perlawanan. Pintu mobil kemudian dibuka warga. Dalam suara video itu juga disebutkan bahwa TNI diserang.
Kapendam Jaya Kolonel Arh Herwin BS mengatakan mobil yang dikemudikan anggota TNI itu hendak mengantar orang sakit ke rumah sakit. Mobil dicegat oleh debt collector.
Herwin menyebut anggota TNI itu bernama Serda Nurhadi, Babinsa Ramil Semper Timur II/O5 Kodim Utara. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (6/5/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.
Berikut kronologi kejadiannya.
Kejadian pada hari Kamis tanggal 6 Mei 2021 sekira pukul.14.00 Wib, Berawal saat
Serda Nurhadi, anggota Babinsa Semper Timur Kodim Jakarta Utara sedang berada di Kantor Kelurahan Semper Timur.
Nurhadi mendengar laporan dari anggota PPSU/Satpol PP Muh. Abduh yang melihat ada mobil Honda Mobilio terjebak macet total. Kemudian didalam mobil tersebut ada anak kecil dan salah satu keluarga pemilik mobil yang sedang sakit.
Kemudian Serda Nurhadi berinisiatif untuk membantu dan mengambil alih supir mobil tersebut dengan rencana akan dibawa menuju Rumah Sakit melalui jalan Tol Koja Barat.
Ia akhirnya mengemudikan mobil jenis Honda Mobilio Nopol B 2638 BZK warna putih. Dikarenakan Serda Nurhadi tidak mahir mengendarai mobil jenis metik tersebut maka ia membawa mobilnya dengan berjalan pelan-pelan dan tidak jadi masuk jalan Tol.
Namun tepat di depan pintu tol Koja Barat Jakarta Utara, ia dihadang dan dikepung sekitar 10 orang debt collector. Mereka juga meneriakan “Viralin, laporin ke Guntur Pomdam Jaya”.
“Kurang lebih 10 orang, kemudian di dalam mobil tersebut ada anak kecil dan seorang yang sakit, sehingga anggota Babinsa tersebut berinisiatif untuk membantu dan mengambil alih supir mobil untuk mengantar ke Rumah Sakit melalui jalan Tol Koja Barat,” kata Kapendam Jaya Kolonel Herwin dalam keterangan, Sabtu (8/5/2021).
Saat mengambil alih kemudi itu, Serda Nurhadi diserang oleh beberapa debt collector.
Melihat posisinya terpojok karena akan dikeroyok, Serda Nurhadi membawa mobil tersebut ke Polres Jakut dengan diikuti oleh beberapa orang Debt collector.
“Namun dikerubuti oleh beberapa orang debt collector, karena kondisi kurang bagus maka Serda Nurhadi membawa mobil tersebut ke Polres Jakut dengan diikuti oleh beberapa orang debt collector,” kata dia.
Setelah di Polres Jakut Serda Nurhadi melaporkan kejadian kepada petugas SPK diterima Kanit Iptu Margono Polres Jakut karena korbannya sipil akhirnya Serda Nurhadi kembali ke Koramil Semper Timur untuk bertugas kembali.
Ternyata pemilik mobil ada tunggakan kredit leasing selama 8 bulan. Dari pengakuan Serda Nurhadi bahwa ia berniat membantu warganya yang sedang sakit di dalam mobil. Namun Serda Nurhadi tidak mengetahui bahwa mobil tersebut bermasalah karena tunggakan cicilan kredit.
Serda Nurhani murni membantu warganya yang sedang sakit yang akan di bawa ke RS. Namun Serda Nurhadi tidak mengetahui kondisi mobil tersebut bermasalah.
Sementara pemilik mobil bernama Nara, warga Jl. Jati II no.60 RT. 01/05 kelurahan Sungai Bambu Tanjung Priok. (tim)