Inez sempat bertanya dan protes kepada ayahnya kok sampai segitunya. “Kenapa sih kok segitunya, sampai mau ke toilet aja minta divideoin, nih kayaknya Papa sampai ininya banget gitu saja enggak mau ininya,” ujar Inez.
Apa jawaban Rudi? “Kata dia (papa,red) kita tanggung jawab di sini bukan sekedar tanggung jawab dunia tapi tanggung jawab di akhirat juga, jadi kita nggak boleh sembarangan tugas, begitu papa bilang,” tutur Inez dengan wajah masih berduka.
“Wajah papa sempat Inez lihat pucat lalu Inez beliin susu, setelah minum susu badan papa segar kembali, tapi Papa ga mau istirahat melanjutkan lagi penghitungan suara, beliau bilang sama Inez tanya tolong kotak suaranya pindahin dekat saya karena saya nggak mau terjadi apa-apa,” ujar Inez menirukan perintah sang ayah.
Menurut Inez, ayahnya mengatakan padanya agar kotak suara jangan jauh darinya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, misalnya penyelundupan suara apa gimana beliau sangat ketat dan hati-hati, Papa nggak mau banget sampai kayak gitu,” papar Inez.
Sekitar enam juta orang bertugas dalam Pemilu Serentak 2019 yang diadakan di seluruh penjuru tanah air. Hajat besar ini bukan hanya disambut dengan sukacita, tapi juga banjir keringat dan air mata.
Hingga saat ini, sudah ratusan petugas penyelenggara pemilu yang meregang nyawa karena kelelahan saat menjalankan tugas. Keluarga korban merasa sangat berduka atas kejadian yang merenggut orang-orang tercintanya.
Menurut Sukaesih, istri dari almarhum Rudi Mulia Prabowo, Ketua PPS TPS 009 Matraman, Jakarta Timur, tiga hari sebelum hari H, suaminya sudah sangat sibuk. Inez, anak dari almarhum Rudi, mengatakan ayahnya sudah sempat mengeluh kepalanya pusing. (rex)
Pemilu serentak pertama telah dilewati
hampir 200 juta warga berpartisipasi
kertas yang diisi dan dihitung sampai 5 buah
bekerja untuk Pemilu ini jadi amat Lelah
belum lagi kondisi geografis negeri yang begitu beragam
Medan yang berat kerap menyulitkan pergerakan
ditengah tekanan para pendukung kontestan
petugas Pemilu bekerja dalam kecemasan
ratusan petugas akhirnya meninggal dunia
menjadi korban demi menjaga setiap suara
Siapa Yang Pantas diminta pertanggungjawaban
masih layakkah Pemilu serentak dipertahankan
Mata Najwa “Demi Demokrasi”
Najwa Shihab, Jakarta 2019