Aksi sadisnya itu setelah dia lakukan dirinya mengaku sama sekali tidak menunjukkan rasa penyesalannya, Seakan-akan dia tidak menyadari kalau aksi yang dia lakukan sangat brutal.
Pengakuannya itu dia ungkapan dihadapan sejumlah awak media dengan raut wajahnya nampak sangat tenang, bahkan sesekali ia tampilkan senyum dan tawanya ketika menjawab pertanyaan dari polisi dan juga menjawab pertanyaan wartawan soal aksi sadisnya tersebut
Motif pelaku membunuh korban karena pelaku sakit hati atas perlakuan korban yang sering memukul korban, memaki bahkan menyulut korban dengan rokok.
Untuk mendukung proses di pengadilan nanti — sejumlah barang bukti terkait ketika pelaku melakukan aksi sadisnya terhadap korban diantaranya (sepeda motor warna putih, Handphone milik korban yang dibawanya, linggis, pisau, bantal, karung warna putih, dan lain-lain) kini telah diamankan penyidik di Polrestabes Semarang untuk penyidikan proses selanjutnya.
Alasan pelaku menghabisi nyawa korban
Dari sejumlah video konferensi pers yang digelar oleh Polrestabes Semarang kemudian diunggah di media sosial (medsos) Rabu (10/5/2023) — pelaku Muhammad Husen mengungkapkan alasannya.
“Saya kerja baru sebulan, digaji Rp 2 juta. Saya kecewa, orang yang awalnya saya kenal baik ternyata seperti itu. Saya sudah merencanakan pembunuhan sejak hari Senin (1/5),” beber Muhammad Husen.
Banyak netizen berpendapat, sebagai pelaku dia memperlakukan korbannya terbilang sangat sadis — bahkan sangat mengerikan hingga dirinya tega memotong tubuh bosnya sendiri seperti itu dalam keadaan hidup-hidup — hingga menjadi empat bagian, ditambah potongan jasad korbannya di cor dengan semen dicampur pasir.
“Kalau kepalanya karena dia suka ngomelin saya aja. Jadi yang saya potong kepala bukan bibir. Mulut kan susah,” ujar Husen di hadapan para awak media di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023).
Bahkan pelaku Muhammad Husen — warga Banjarnegara itu dengan tegas mengaku tidak menyesal sudah berbuat melakukan pembunuhan secara sadis terhadap bosnya sendiri.
Dari ekspresi raut wajah Muhammad Husen ketika mengucapkan alasannya itu terlihat Ia merasa puas sesekali dia tampilkan senyum tertawa dihadapan para wartawan seakan-akan tidak ada merasa bersalah — padahal dirinya telah memutilasi korban dan menge-cor dengan semen korbannya yang dia anggap sering memukuli dirinya.
“Nggak (tidak menyesal), puas,” tegasnya.
Muhammad Husen beralasan — bahwa dirinya mengaku baru satu bulan bekerja di tempat air isi ulang itu. Selama satu bulan itu, dia sering dipukuli bila melakukan hal kesalahan meskipun kesalahannya dia anggap kecil.