Tembalang, Semarang, EDITOR.ID – Tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang, Opsnal Polsek Tembalang dan Resmob Polres Banjarnegara yang dipimpin oleh Kanit Resmob Iptu Dionisius Christiano dan Kasubnit 1 Resmob Ipdab Dimmas Prawira
— di JI. Merden Kalimendong, Kopen, Pucungbedug, Kec. Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, pada tanggal 09 Mei 2023 — Jam 16.30 WIB, telah berhasil menangkap pria bernama, Muhammad Husen bin Madhab Narsidi (28), adalah seorang pelaku tunggal kasus pembunuhan seorang pengusaha air minum dan gas isi ulang AHS Arga Tirta — Tembalang, Semarang — bernama, Irwan Hutagalung (53), sekaligus pemilik Depot air minum dan gas isi ulang Semarang — secara sadis dalam keadaan hidup-hidup dimutilasi oleh pelaku.
Korban tak lain adalah bosnya si pelaku sendiri dimana mayat Bos nya tersebut setelah dimutilasi oleh pelaku — kemudian jasad potongan korban di cor dengan Semen yang dicampur pasir.
Modus dan Motif pelaku membunuh korban
Berdasarkan pengakuan pelaku dalam gelaran konferensi pers yang dilaksanakan di depan Polrestabes Semarang, modus pelaku Muhammad Husen melakukan pembunuhan motifnya dendam kesumat.
Pelaku lakukan pembunuhan saat korban sedang tertidur pulas di Depot tempat usahanya, secara sadis — pelaku menusuk muka korban menggunakan linggis sebanyak 2 kali, kemudian memutilasi korban — memotong kepala korban terlebih dahulu, lalu memotong kedua tangan korban dan membawa korban ke samping Depot untuk di cor dengan menggunakan adukan semen dicampur pasir, kemudian di tinggal pergi oleh pelaku.
“Dari hasil penyelidikan mengerucut kepada pelaku, sekarang sudah kita jadikan pelaku di sini atas nama Muhammad Husen ini adalah pelaku tunggal,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar di kantornya, Rabu (10/5/2023) dalam penjelasannya.
Pelaku baru sebulan bekerja kepada korban
Pelaku mengaku baru sebulan kerja di Depot air minum dan gas isi ulang AHS Arga Tirta berada di JI Mulawarman, Tembalang, Kota Semarang — tempat usaha milik korban.
Muhammad Husen bisa dapat bekerja ditempat korban setelah sebelumnya saling kenal, karena korban bertemu pelaku ketika mengantar air minum galon isi ulang ke Warmindo. Namun belakangan ketika mulai bekerja sejak awal bulan Ramadhan, pelaku mengaku sering dimarahi bahkan dipukul dengan tangan kosong oleh korban.
“Sudah sebulan, sejak awal puasa. Sering dipukuli kalau ada salah sedikit. Pernah suruh antar 14 galon, terus marah katanya 15 galon padahal dia sendiri yang bilang 14,” ujar pelaku Muhammad Husen.