“Yang jelas saya senang, pertemuan ini begitu damai, kontestasi cinta, saling beradu narasi, gagasan, visi misi ke depannya,” ujar Yusuf Mansur saat ditemui di Makkah, Kamis.
Keduanya juga sempat berfoto bareng Ustaz Yusuf Mansur dalam jamuan makan siang yang dihelat Kerajaan Saudi.
Ia mengatakan bahwa dirinya memenuhi undangan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan bertemu dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
“Saat momen jamuan makan siang, saya duduk ditengah-tengah Mas Anies dan Mas Ganjar. Kami bercerita mengenai lempar jumroh, pembicaraannya bukan politik,” kata dia.
Ia mengatakan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo tidak menunjukkan muka cemberut dan mereka menunjukkan keakuran. Ia mengatakan pesan yang disampaikan dari haji ini adalah Rahmatan lil ‘Alamin (Rahmat bagi seluruh alam).
Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo diketahui sedang menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. Keduanya sudah juga pernah berfoto bersama di Tanah Suci sebelumnya.
Pengamat Sayangkan Undangan Naik Haji Raja Salman Dipolitisasi
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Andriadi Achmad, merespons ramainya perbincangan publik soal Anies dan Ganjar yang menunaikan haji melalui jalur undangan khusus dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Alsaud.
“Undangan haji itu hal biasa sebagai salah satu bentuk hadiah dan penghormatan serta tanda persahabatan antara Kerajaan Saudi dengan RI. Namun, seolah menjadi unsur politis karena di tahun 2023 ini di dalam undangan tersebut ada capres Anies Baswedan dan capres Ganjar Pranowo,” ujar Andriadi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/6/2023).
Dia menilai, jika undangan itu sengaja dikaitkan politis maka bacapres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto semestinya juga diundang. “Menjadi pertanyaan juga kenapa capres Prabowo Subianto tidak masuk dalam undangan,” ujar Andriadi.
Karena itu, Andridi menyayangkan sejumlah pihak yang meributkan tentang undangan haji alih-alih ibadah itu sendiri. Apalagi, lanjut Andri, Anies dan Ganjar diketahui juga menyempatkan bertemu yang menandakan kedekatan para tokoh sebagai gambaran suasana politik yang damai.
“Mestinya kedekatan dan persahabatan antar capres, apalagi saat pelaksanaan ibadah haji adalah suasana dan pemandangan yang justru menyejukkan. Walaupun dalam kontestasi pilpres 2024 mendatang, hampir dipastikan akan bersaing untuk menuju RI-1,” katanya.
Direktur Eksekutif Nusantara Institute Political Communication Studies and Research Centre (PolCom SRC) tersebut melanjutkan, narasi provokasi justru sengaja dimunculkan segelintir pihak.