EDITOR.ID, Jakarta,- Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer, kembali menghembuskan sosok calon menteri baru yang kabarnya akan direkrut Presiden Jokowi. Calon menteri baru tersebut berlatar belakang politisi asal Partai Nasdem yaitu Mahmud Rapsel Ali.
Mahmud Rapsel Ali diketahui merupakan politisi asal Sulewesi Selatan (Sulsel).
Menurut Immanuel, kemungkinan Repsel Ali akan menggantikan salah satu menteri yang kena reshuffle kabinet jilid II.
?Saya dengar Pak Muhamad Rapsel Ali dari Nasdem dipanggil ke Istana. beliau masuk nominasi calon menteri baru,? ujar Ebenezer sebagaimana dilansir dari PojokSatu.id, Jumat (16/4/2021).
Akan tetapi, pria yang akrab dipanggil Noel itu belum bisa memastikan siapa yang akan digantikan Rapsel Ali.
Tapi, menurut Noel, anak buah Surya Paloh itu pas mengisi slot Kementrian Investasi yang akan dibentuk Presiden Jokowi.
Itu juga berdasarkan pengalaman Rapsel Ali sebagai pengusaha kelas kakap.
?Berlatar pengusaha dan berasal dari Sulawesi Selatan, pengalaman sebagai pengusaha sudah teruji, tentu harapan kita dia jadi Menteri Investasi,? tutur Noel.
?Beliau tokoh muda Sulawesi Selatan. Jejak rekam pengabdiannya untuk bangsa dan negara jelas, karena itu saya tak mempersoalkan melenggangnya Rapsel Ali masuk kabinet,? lanjutnya.
Dipastikan Istana
Di sisi lain, Istana memastikan, wacana reshuffle kabinet jilid II bukan isapan jempol semata. Akan tetapi benar-benar akan terjadi.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menegaskan, reshuffle itu bukan skenario atau didramatisir sehingga menjadi sebuah sandiwara.
?Tapi itu adalah sebuah fakta, yang mau tidak mau saya harus kemukakan kepada publik,? tegas Ngabalin dalam diskusi di Tv One, Kamis (15/4/2021) malam.
Soal waktu kapan perombakan kabinet itu dilakukan, Ngabalin tak bisa menyebutkan secara pasti. Hanya saja, ia menyatakan bahwa akan dilakukan dalam waktu dekat ini. ?Makanya saya bilang pekan-pekan ini,? bebernya.
Ngabalin juga menjawab dengan lugas pernyataan Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani yang menyebut isu reshuffle terlalu didramatisir.
Menurutnya, reshuffle kabinet itu berdasarkan fakta dan kesaksiannya selaku pejabat di lingkaran Istana yang harus menyampaikan hal tersebut kepada publik.
?Ketika teman-teman staf, pegawai, dari bekas Kemenristek itu, kemudian dari teman-teman Kemendikbud juga, ada beberapa wartawan yang setiap hari bertanya kepada saya, dan saya kira wajib hukumnya dari KSP, kami harus menjawab.? ujarnya.
?Itu jujur, saya harus kasih tahu. Sekali lagi, itu bukan sebuah skenario, atau dramatisir, sama sekali tidak ada itu,? tutupnya. (tim)