Dia menyeret nama model Tyas Mirasih Endah dalam daftar artis prostitusi yang ditawarkan. Juga nama Sinta Bachir. SB yang dikenal sebagai artis dangdut ini memasang tarif 35 juta.
Masih di tahun yang sama, polisi juga menangkap dua artis, Nikita Mirzani dan Puty Revita.
Keduanya diperiksa di Badan Reserse Kriminal Polri pada 10 Desember 2015 sebagai korban dalam kasus prostitusi online.
Praktik prostitusi yang dilakoni oleh selebriti ini tercipta sebagai dampak era kapitalisme global.
Pemerhati sosial Imam Prasodjo sebagai dikutip dari BBC mengungkap bahwa sosok selebriti yang tidak hanya berpenampilan menarik, tetapi juga punya ketenaran, berpendidikan, dan memiliki karier, memiliki nilai jual yang lebih di mata konsumen bisnis prostitusi. Mereka dianggap terbuai imaji dari sosok tersebut.
“Orang yang menjadi pembeli itu kan ‘wah ini beda nih, artis nih, orang terkenal nih’, segala macam. Jadi, dia bukan hanya orang cantik, tidak berpendidikan, di pinggir jalan yang dia temui, tapi ini ada fantasi nih, yang tentu harganya akan bisa lebih mahal, dan bahkan sangat mahal,” tutur sosiolog UI ini.
Imaji itulah yang membuat konsumen berduit berani membayar mahal. Logika tersebut diibaratkan Imam seperti seseorang yang membeli jam tangan mewah.
“Ada orang jualan jam dengan harga sekian miliar, katanya limited edition. Tapi fungsi jam itu sendiri apa bedanya dengan yang lain?” ujarnya. “Tapi di situ ada status yang nempel terhadap jam itu.” (tim)
